CASTROPIGNANO-Sebuah pedesaan di kawasan selatan Italia menjual beberapa koleksi rumah kuno dengan harga mulai dari 1 euro, atau sekitar Rp17.073.
https://twitter.com/TgrMolise/status/1336623294313881608?s=20
Desa Castropignano, kawasan pedesaan yang diisi oleh reruntuhan kastil Abad Pertengahan, yang terletak 225 kilometer dari Kota Roma, menjadi yang terkini di antara komunitas pedesaan Italia yang menawarkan gedung-gedung tua kepada para pendatang.
https://twitter.com/GQitalia/status/1334472746185728008?s=20
Sebelumnya ada Desa Salemi di Sisilia dan Santo Stefano di Sessanio di Abruzzo, yang telah mempublikasikan undangan pembelian rumah-rumah tua mereka sejak Oktober lalu.
Baca Juga:Denny Siregar Buat Polling di Twitter, Warganet Percaya FPIPesawat Kepresidenan Vladimir Putin ‘Doomsday’ Disatroni Pencuri, 39 Unit Radio Raib
Namun, Desa Castropignano tidak mengikuti skema penjualan seperti desa-desa lainnya yang sekadar melelang rumah tua mulai harga 1 atau 1,2 euro, atau kira-kira Rp17.000.
“Skema di sini agak berbeda,” kata Walikota Nicola Scapillati, seperti dikutip CNN.
https://twitter.com/MetroJornal/status/1335645179311579136?s=20
Di desa itu ada kurang-lebih 100 gedung yang sudah ditinggalkan pemiliknya. Alih-alih melepas gedung tersebut untuk siapapun yang memasang harga tertinggi, Scapillati ingin mencocokkan para peminat dengan rumah yang tepat dengan kebutuhan masing-masing.
“Saya terhubung dalam dua jalur, yaitu menemui para pembeli sekaligus pemilik rumah. Secara bertahap, kesepakatan akan ditemukan,” kata dia.
“Saya tak ingin kota saya diserbu oleh pemborong properti atau mengubah tempat ini menjadi lokasi ajang investasi spekulatif.”
Alih-alih meminta para peminat mengirim permintaan ke pemerintah setempat, ia berharap mereka mengirim surel langsung kepadanya, ke alamat nicola.scapillati[AT]me.com. Ia ingin surel itu berisi “rencana detil bagaimana gedung akan direnovasi dan bagaimana gedung akan dipakai – sebagai rumah, kantor, gerai, atau toko benda seni.”
Scapillati berharap tiap peminat memberi keterangan sedetail mungkin, termasuk soal apa yang mereka butuhkan saat tinggal di desa tersebut. Seperti halnya desa kecil Italia, jalanan antar rumah tak bisa dilalui oleh mobil, dan kebutuhan akses kursi roda juga harus disampaikan.
Baca Juga:Polda Metro Jaya Selidiki Beredarnya Kabar Bohong Percakapan Kapolda MetroAnggota DPR Termuda, Ternyata Putri Kapolda Metro Jaya
Rencana yang makin spesifik akan mempermudah si peminat menemukan rumah yang tepat untuknya.
“Ini adalah sebuah operasi (penawaran rumah) yang disesuaikan kebutuhan tiap individu,” kata dia. “Tiap peminat perlu yakin benar kenapa mereka mau membeli rumah di sini.” (*)