Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan kisaran harga vaksin COVID-19 di Indonesia Rp200.000. Hal itu disampaikan untuk menanggapi pemberitaan yang menyatakan bahwa Sinovac sudah meneken kontrak pengadaan vaksin dengan Brazil dengan harga 1,96 dolar AS per dosis.
“Mereka sudah mengirimkan surat elektronik resmi ke Bio Farma yang memastikan bahwa informasi dalam pemberitaan tentang kontrak pembelian 46 juta dosis dengan nilai kontrak 90 juta dolar dengan pemerintah Brazil tidak tepat dan mengenai harga 1,96 dolar per dosis pun tidak tepat. Sebab biaya pengiriman tiap dosisnya pun sekitar 2 dolar AS,” tuturnya, dalam siaran pers, Selasa, 13 Oktober.
Honesti mengatakan perseroan berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah menghadirkan vaksin COVID-19 dengan harga terjangkau untuk memberi perlindungan bagi penduduk Indonesia.
Baca Juga:Asian Development Bank Pinjami Rp7 triliun ke Indonesia, Buat Bikin Apa?Mantan Pejabat Imigrasi Sebut Penghapusan Status DPO Djoko Tjandra Atas Perintah Mabes Polri
Dalam surat resmi yang disampaikan oleh Sinovac, ada beberapa faktor yang menentukan harga vaksin COVID-19. Salah satu faktor yang menentukan harga yakni investasi pada studi klinis fase 3 terutama uji efikasi dalam skala besar. Demikian juga dengan penentuan harga di Indonesia akan mengikuti prinsip tersebut.
Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PAN Saleh Daulay meminta pemerintah agar memberikan vaksin COVID-19 secara gratis bagi seluruh masyarakat yang menjadi sasaran penerima vaksinasi. Jika pemerintah menanggung vaksin COVID-19, maka target untuk mencapai efek herd immunity akan lebih terukur.
“Saya minta supaya (vaksin COVID-19) digratiskan,” ujarnya saat dihubungi, Senin, 14 Desember.
Dengan melepaskan vaksin untuk dibeli secara mandiri, Saleh khawatir ada sebagian masyarakat yang terbebani sehingga memilih tidak melakukan vaksinasi.
Senada, Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah memastikan harga vaksin COVID-19 terjangkau bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Masyarakat yang tidak mampu atau berisiko tinggi harus difasilitasi. Pastikan harga vaksin mandiri terjangkau, karena harga tidak boleh menjadi hambatan bagi masyarakat memperoleh vaksin tersebut,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, Minggu, 6 Desember.
Ia juga meminta pemerintah meningkatkan intensitas edukasi dan sosialisasi mengenai vaksin COVID-19. Menurut dia, edukasi dan sosialisasi mengenai vaksin penting dilakukan agar masyarakat bersedia divaksin sebagai upaya mencegah penularan COVID-19.