Baca: Dibalik Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Iran
Tujuan mereka adalah menyerang pembangkit tenaga nuklir Iran di Natanz. Selama periode 2007 hingga 2010, terjadi serangan siber terhadap PLTN. Diduga serangan ini berhasil melumpuhkan seperlima sentrifugal yang dimiliki Iran di PLTN ini.
Serangan fisik terhadap PLTN Natanz terjadi pada pertengahan tahun ini. Dari foto terlihat ada kerusakan yang cukup parah. Pemerintah Iran menggambarkannya sebagai “ledakan misterius” dan menuduh Israel sebagai pelakunya.
Lantas, apa dampak pembunuhan ilmuwan-ilmuwan ini terhadap program nuklir Iran?
Phillip C Bleek, guru besar kajian terorisme di Middlesbury Institute for International Studies, California mengatakan, tidak mudah untuk mengukurnya secara pasti. “Sulit untuk mengetahui dampak dari kampanye sporadis Israel untuk membunuh orang-orang yang terkait dengan program nuklir Iran,” ujar Bleek dalam wawancara dengan BBC Mundo.
Baca Juga:Serangan Bersenjata, 11 Orang Minoritas Syiah Tewas di PakistanKematian Qasem Soleimani, Iran Kerahkan Kapasitas Politik, Hukum dan Internasionalnya untuk Membalas Teror
“Dari sudut kepakaran, hampir semua (korban) akan digantikan oleh ilmuwan lain. Namun dalam soal kepemimpinan dan administrasi, jelas ada orang-orang tertentu yang tak mudah digantikan,” katanya.
Bleek menambahkan, yang ia ketahui, Fakhrizadeh “punya peran yang sangat penting di program nuklir Iran”. “Jadi, untuk dia, tak mudah mencari penggantinya,” kata Bleek.
Bagi Zimmt, pembunuhan Fakhrizadeh tidak akan menjadi “gangguan serius” terhadap program untuk mengembangkan senjata nuklir. (*)