https://www.youtube.com/watch?v=TO3dUl0cGmQ
Hasilnya sebagai berikut:a) 7 (tujuh) barang bukti yang diduga bagian dari proyektil peluru dinyatakan 2 (dua) barang bukti bukan bagian dari proyektil dan 5 (lima) barang bukti merupakan bagian dari proyektil. Dari 5 (lima) proyektil tersebut, sebanyak 2 (dua) identik dengan senjata non-rakitan (1 dari rakitan gagang coklat dan 1 tidak bisa diidentifikasi dari senjata rakitan yang mana) dan 3 (tiga) tidak bisa diidentifikasi jenis senjatanya karena kondisi perubahan yang besar/deformasi dan 2 (dua) bukan bagian dari anak peluru.b) 4 (empat) barang bukti yang diduga bagian dari selongsong dan dinyatakan 1 (satu) barang bukti bukan bagian dari selongsong peluru dan 3 (tiga) selongsong peluru identik dengan senjata petugas kepolisian.
2. Pemeriksaan voice note dan transkrip, rekaman suara serta linimasa digital. Dilakukan secara manual dan dikonfirmasi kepada saksi yang berbicara dalam voice note yang masih hidup tersebut, termasuk di dalamnya meminta penjelasan konteks dan lokasi.
Hasilnya antara lain:a) Membuat terangnya rentetan peristiwa secara kronologis beserta konteks yang antara lain:1) mendapatkan skema jalur perjalanan peristiwa dari Sentul selama perjalanan di Tol sampai keluar pintu gerbang kerawang timur, di luar tol sepanjang pintu keluar TolKarawang Timur sampai masuk lagi Tol Karawang Barat dan KM 502) mendapatkan konteks eskalasi ketegangan dan tindakan kekerasan. Pertama, eskalasi rendah dari Sentul sampai gerbang keluar pintu Tol Karawang Timur, Kedua, eskalasi sedang dari gerbang keluar Tol Karawang Timur sampai menuju flyover Hotel Swiss-Bellin Karawang. Ketiga, eskalasi tinggi mulai dari Hotel Swiss-Bellin Karawang, pintu masuk Tol Karawang Barat sampai KM 49 di dalam tol. Eskalasi rendah ditunjukkan belum adanya gesekan antara mobil FPI dan petugas dan masih dalam jarak yang jauh. Eskalasi sedang mulai terdapat gesekan mobil dan jarak dekat, dan eskalasi tinggi mulai ada dugaan benturan mobil dan tembakan.
Baca Juga:Angka Fantastis, Bandar Narkoba Punya Aset Senilai Rp25,52 MiliarPenerbitan EUA Vaksin Covid-19, Ternyata Ini Kendala BPOM
3. Terdapat konteks kesempatan untuk menjauh oleh mobil FPI dari mobil petugas, namun malah mengambil tindakan menunggu mobil petugas.
4. Pemeriksaan video dan screen-capture smart CCTV dari Jasa Marga. Dilakukan secara manual dengan membandingkan satu titik dengan titik yang lain yang terdapat CCTV, menandai ciri khas mobil dan plat nomor mobil, membandingkan dengan waktu linimasa voice note dan lini masa jejak digital, diskusi dengan pihak Jasa Marga dan pengecekan e- Samsat DKI Jakarta, Sambara Jawa Barat, Sambat Banten dan Sakpole Jawa Tengah.