Proses survei laut pada misi ini dimulai sekitar pukul 09.40 WIB hingga pukul 12.00 WIB dengan menyisir titik pencarian yang telah ditentukan. Rencana awal kegiatan ini dilaksanakan dari pagi hingga sore hari, namun cuaca yang kurang baik membuat rentang waktu survei menjadi lebih pendek pungkas Andreas.
Dalam misi pencarian dan evakuasi ini, Kemenko Marves berkolaborasi dengan lembaga riset international Indonesia dan Korea Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC) yang diisi oleh peneliti Oceanografi dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Diketahui KR ARA sendiri memiliki GPS canggih dengan teknologi, di antaranya Multibeam Echosounder, Single Beam Echosounder, Sub Bottom Profiler untuk melihat kondisi di dasar laut, CTD, HR GPS, dan Grab pengambil substrat di dasar laut. (*)