PEKALONGAN-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melaporkan banjir di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Banjir ini terjadi akibat hujan deras yang mengguyur sejak kemarin malam.
“Sebanyak 6.619 jiwa terdampak banjir di Kabupaten Pekalongan, akibat hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak Senin pukul 19.00 WIB,” kata Kapusdatinkom Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam keterangannya, Selasa, 19 Januari.
Raditya menyebut, ketinggian air berkisar 5 sampai 80 sentimeter. Banjir ini terdampak di empat kecamatan, antara lain Kecamatan Tirto, Kecamatan Sragi, Kecamatan Siwalan, dan Kecamatan Kedungwuni.
Baca Juga:Ancaman Pergerakan Tanah di Sukabumi Meluas, Ratusan Warga MengungsiPerseteruan dengan Pengusaha asal Surabaya Budi Said, Ini Jejak Antam Sejak 1968
Sementara, kerugian materil tercatat kurang lebih 2.075 unit rumah warga terendam. Rinciannya, 717 unit rumah di Kecamatan Tirto, 495 unit rumah di Kecamatan Sragi, 894 unit rumah di Kecamatan Siwalan, dan 5 unit rumah di Kecamatan Kedungwuni.
“Kebutuhan mendesak bagi warga yang terdampak saat ini adalah logistik dan kebutuhan pangan,” ucap Raditya.
Raditya mengatakan, BPBD Kabupaten Pekalongan melaporkan kondisi saat ini di lokasi banjir mulai berangsur surut. BPBD tengah melakukan kaji cepat dan koordinasi dengan instansi terkait dalam melakukan evakuasi dan penanganan pascabanjir.
Menurutnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan wilayah Jateng, khususnya Kabupaten Pekalangon, berpotensi mengalami hujan ringan sampai sedang hingga tiga hari ke depan.
“BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan siaga menghadapi musim hujan yang akan terjadi sejumlah wilayah hingga akhir Februari 2021,” jelasnya. (*)