VONA: VONA terakhir terkirim kode warna ORANGE, terbit pada tanggal 16 Januari 2020, pukul 17:24:00 WIB. Erupsi yang disertai aliran piroklastik, abu vulkanik teramati dengan ketinggian 5.536 m di atas permukaan laut dan aliran piroklastik sejauh 4.5 km ke arah Besuk Kobokan.
Gunung Api Anak Krakatau (Lampung)
Tingkat aktivitas Level II (Waspada), sejak 25 Maret 2019. G. Anak Krakatau (157 m dpl) mengalami peningkatan aktivitas vulkanik sejak 18 Juni 2018 dan diikuti rangkaian erupsi pada periode September 2018 hingga Februari 2019. Erupsi terakhir terjadi pada tanggal 17 April 2020 dengan tinggi kolom erupsi tidak teramati.
Gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah ke arah selatan. Visual dari cctv lava93 teramati asap putih tipis-sedang tinggi lk 25-50 meter.
Melalui rekaman seismograf pada 20 Januari 2021 tercatat:
Baca Juga:Beredar Rekaman CCTV Skandal Mesum di Ruang Isolasi Covid-19Terungkap, Penampakan yang Muncul Dalam Video Klip Jessie Zhesa
- 2 kali Gempa Low Frekuensi
- Tremor Menerus, amplitudo 1-20 mm (dominan 3 mm)
Rekomendasi: Masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah
VONA: VONA terakhir terkirim kode warna ORANGE, terbit pada tanggal 17 April 2020, pukul 17:51:00 WIB. Erupsi tidak teramati.
Gunung Api Dukono (Maluku Utara)
Tingkat aktivitas Level II (Waspada). G. Dukono (1.229 m dpl) mengalami erupsi menerus. Erupsi terakhir terjadi pada tanggal 1 Januari 2021 dengan tinggi kolom erupsi sekitar 600 m dari puncak.
Gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tebal tinggi sekitar 50-100 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang ke arah barat dan barat laut.
Melalui rekaman seismograf pada 20 Januari 2021 tercatat:
- 1 kali Tektonik Jauh
- Gempa Tremor Menerus, amplitudo 0,5-6 mm (dominan 2 mm)
Rekomendasi:
- Masyarakat di sekitar G. Dukono dan pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas, mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 2 km.
- Kecepatan angin, sehingga area landaan abunya tidak tetap, maka direkomendasikan agar masyarakat di sekitar G. Dukono untuk selalu menyediakan masker/penutup hidung dan mulut untuk digunakan pada saat dibutuhkan guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.