TOKYO-Kepolisian Tokyo menyebut pelaku yang teridentifikasi bernama Yumi Yoshino (48 tahun). Dia menyimpan jasad sang ibu di dalam lemari es karena takut diusir dari apartemen yang berlokasi di sekitar Tokyo.
Berbagai media di Jepang menyebut, Yoshino tinggal bersama sang ibu di apartemen itu. Penyewaan apartemen tersebut atas nama sang ibu.
Dari laporan awal, Yoshino cemas jika pemilik apartemen tahu ibunya sudah meninggal maka dirinya akan diusir. Oleh sebab itu, Yoshino memilih menyimpan jasad ibunya selama satu dasawarsa.
Baca Juga:Banjir Lumpur dari Perbukitan Terjang Kawasan Ekonomi Khusus MandalikaMantan Wakil Kepala BIN, As’ad Said Ali: Sudah Saatnya PBNU Secara Resmi Bersikap Tegas Terhadap Abu Janda
Penemuan jasad ini bermula saat Yoshino tidak bisa membayar biaya sewa. Ia pun terpaksa keluar dari apartemen.
Saat apartemen akan dibersihkan jasad ibu itu ditemukan di dalam sebuah freezer yang ada dekat toilet.
Pihak kepolisian sudah melakukan autopsi terhadap jasad tersebut. Jasad itu diketahui meninggal di usia ke-60.
Terkait penyebab kematian hingga kini masih belum bisa diungkap. Namun, dipastikan tidak ada luka di tubuh jasad tersebut.
Otopsi tidak dapat menentukan waktu dan penyebab kematian perempuan tersebut, yang tubuhnya ditemukan sebagian membeku.
Sementara itu, Yoshino sudah ditangkap polisi pada Jumat (29/1/2021) sesaat usai jasad ibunya ditemukan. Dia ditangkap saat bersembunyi di sebuah hotel di wilayah Chiba.
“Saya membeli lemari es untuk menyembunyikan mayat,” kata Yoshino kepada polisi, seperti dikutip dari japantimes.co.jp. (*)