Penumpang tersebut dinyatakan meninggal empat jam sebelum mendarat. Jenazahnya tidak dipindahkan kemana-mana. Ia tetap terbaring di kursi dan diselimuti. Sedangkan Sue berbaring di sampingnya sambil memeluk sang suami sampai pesawat mendarat.
“Dia (dokter) melakukan serangkaian tes untuk mengetahui tanda kehidupan dan menyatakan suami saya meninggal sekitar empat jam sebelum mendarat. Dia (suami saya) tetap di kursi tidurnya dan ditutupi selimut selama sisa perjalanan. Aku berbaring di sampingnya dan memeluknya sampai kami mendarat,” ungkap Sue.
Mayat dalam pesawat memiliki sebutan khusus, yaitu Jim Wilson. Menurut Sara Marsden, Pemimpin Redaksi US Funerals Online, American Airlines bahkan memiliki meja bantuan khusus untuk rumah duka yang disebut Amercina Airlines Jim Wilson Service.
Baca Juga:Jalur Alas Roban Kilometer 15, Kisah Makan di Warung GaibTutup Usaha Panti Pijat, Kwik Kian Gie Ingat Dosa
Sebutan tersebut memungkinkan layanan transportasi atau pengurus untuk menginformasikan adanya jenazah dalam pesawat tanpa ada yang tau. Menurut Manual Stabilisasi dan Transportasi Alcor 1997, Jim Wilson merupakan peti yang digunakan sebagai tempat pengiriman mayat yang sudah dikemas dengan es untuk mengawetkannya.
Di maskapai lain, jenazah dalam pesawat hanya disebut HR, singkatan dari Human Remains atau jenazah manusia. (*)