BERITA-Kasus narkoba yang menjerat bekas Kapolsek Astanaanyar Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi seperti halnya fenomena gunung es, dan belum sepenuhnya muncul ke permukaan. Selain Yuni, diduga masih banyak kasus narkoba serupa yang melibatkan oknum anggota polisi.
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengatakan pengungkapan secara tuntas harus dilakukan karena dikhawatirkan perkara ini merupakan fenomena gunung es. Bahkan, kemungkan sudah lama terjadi.
Baca: Ungkap Jaringan Narkoba Kompol Yuni, Siapa Sosok Penyuplainya?
“Kita harus melihat akar masalahnya, saya agak khawatir ini cuma gunung es yang munculnya sedikit tetapi di bawah banyak,” ungkap Mardani dalam sebuah diskusi yang ditayangkan di akun YouTube, Minggu, 21 Februari.
Baca Juga:Usai Klarifikasi Ayus Sabyan, Nissa Sabyan Berani Sumpah Demi Allah Tak SelingkuhJawaranya Batre Gede, Modal Rp2 Juta dengan Baterai Jumbo 6.000 mAh, Ini Spesifikasi Redmi 9T
Kekhawatiran anggota DPR ini terbukti, dua oknum polisi di Jawa Tengah dibekuk Direktorat Reserse Narkoba Polda Jateng terkait penyalahgunaan narkoba. Dua oknum polisi itu ditangkap di Kota Salatiga dan Kabupaten Wonogiri.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iskandar F Sutisna mengatakan, Bripka AA yang bertugas di Polres Salatiga ditangkap di rumahnya pada 18 Februari 2020. Dia langsung diamankan bersama barang bukti sembilan paket sabu.
“Tanggal 18 Februari menangkap Bripka AA. Yang bersangkutan sudah ditahan di Polda Jateng, akan dikembangkan karena informasi keterlibatan pihak lain,” kata Iskandar di Mapolda Jateng, Senin (22/2/2021).
Kemudian, di Cirebon, Radar Cirebon menerima laporan warga bahwa di areal pemakaman Tionghoa atau Bong Cina di Kawasan Penggung diduga jadi tempat transaksi obat terlarang. Bahkan dari laporan warga diduga melibatkan oknum polisi.
“Kami warga Penggung merasa resah. Obat terlarang seperti Tramadol, Trihex diperjualbelikan dengan bebas,” demikian laporan warga kepada Radar Cirebon.
Warga juga menyebut ada oknum polisi yang sering datang. Bahkan setiap jam. Bukannya menindak, mereka seperti meminta jatah.
“Setiap jam berdatangan hanya minta jatah,” ungkapnya.
“Mohon bapak kapolres segera ditindaklanjuti peredaran obat di daerah Bong Cina tersebut,” tambahnya.
Baca Juga:Saat BAB, Pantat Gadis Ini Digigit BeruangJalur Rel Kereta Api Terendam Banjir di Sejumlah Wilayah, Ini Daftar Perjalanan KA yang Dibatalkan
Saat dikonfirmasi terkait laporan ini, melalui Kasubbag Humas Polres Cirebon Kota Iptu Ngatidja kepada Kasat Narkoba Iptu Muhammad Ilham akan segera di tindak lanjuti. (*)