BERITA-Potensi bibit siklon tropis di Samudra Hindia Selatan Jawa-Nusa Tenggara terdeteksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
https://twitter.com/InfoHumasBMKG/status/1364249634361667585?s=20
Berdasarkan analisis dinamika atmosfer terkini, BMKG mendeteksi adanya Pusat Tekanan Rendah (Low Pressure Area/LPA) atau dikenal juga sebagai potensi bibit siklon di sekitar selatan Nusa Tenggara Timur sejak dua hari terakhir.
https://twitter.com/InfoHumasBMKG/status/1364249637335359491?s=20
Hal ini disampaikan melalui pembaruan laporan pada 23 Februari yang disampaikan lewat akun Twitter @InfoHumasBMKG.
https://twitter.com/InfoHumasBMKG/status/1364249649255641089?s=20
Baca Juga:Kasat Narkoba Polres Cirebon Kota: Buka Informasi Masyarakat Seluas-luasnya Tentang Peredaran NarkobaTanpa Busana Pose Vulgar di Salju, Ini Alasannya
Itu berpotensi dapat berkembang menjadi siklon tropis. Siklon tropis adalah jenis sistem tekanan udara rendah yang terbentuk secara umum di daerah tropis.
Siklon tropis merupakan bagian penting dari sistem sirkulasi atmosfer, yang memindahkan panas dari daerah khatulistiwa menuju garis lintang yang lebih tinggi.
Bibit siklon tersebut diprediksi masih akan bertahan dan menunjukkan pergerakan ke arah barat, mendekati wilayah laut di selatan Jawa Timur dengan potensi intensitas menguat hingga dua hari mendatang.
BMKG mengatakan, akan terus memonitor perkembangan LPA untuk mengantisipasi kemungkinan dapat menguat menjadi siklon tropis.
Munculnya LPA dapat berdampak pada pembentukan pola konvergensi dan belokan angin di wilayah Sumatra Selatan, Jawa, dan Nusa Tenggara.
https://twitter.com/InfoHumasBMKG/status/1364249644532867075?s=20
Hal itu juga berdampak pada pembentukan potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang.
Potensi angin kencang dapat terjadi di wilayah perairan dan gelombang tinggi di wilayah laut bagian selatan Jawa hingga Nusa Tenggara.
https://twitter.com/InfoHumasBMKG/status/1364249646458040321?s=20
Baca Juga:Gempa Magnitudo 4,3 Guncang Kuta Selatan BaliHasil Studi Ini Ungkap 1/5 Pasien Covid-19 Alami Rambut Rontok
Kondisi atmosfer tersebut cukup signifikan berpengaruh terhadap potensi hujan lebat dan cuaca ekstrem di sebagian besar wilayah Jawa mulai 23 Februari kemarin.
Sementara untuk wilayah Jabodetabek, potensi cuaca ekstrem diprediksi akan terjadi mulai 24 hingga 27 Februari 2021.
https://twitter.com/InfoHumasBMKG/status/1364249651595993091?s=20
BMKG memperingatkan bahwa hujan di wilayah Jabodetabek pada periode tersebut perlu diwaspadai, terutama pada malam atau dini hari menjelang pagi dengan potensi distribusi hujan dapat terjadi secara merata.