“Lahirnya juga di Makassar, tapi sempat tinggal sama bapaknya di sini. Nah pas bapaknya meninggal, ia masih kecil itu dibawa sama ibunya ke Makassar. Nah, pas itu kita tidak tahu lagi,” kata ketua RW setempat, Muzakkar.
Mendengar pelaku aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar ternyata masih kerabatnya, Muzakkar mengaku kaget dan tidak percaya. Namun, setelah banyak polisi yang datang, ia pun akhirnya percaya.
“Yah awalnya saya kaget waktu dengan informasinya begitu. Nah, pas banyak polisi yang datang dan sampaikan ke saya begitu. Barulah saya percaya. Yah mudah-mudahan diterima di sisi Allah,” ujarnya. (pojoksatu)