BERITA-Beberapa hari lalu warganet dibuat heboh oleh beredarnya informasi yang menyebut bahwa China meminta Pulau Kalimantan kepada Pemerintah Indonesia sebagai jaminan utang.
Isu tersebut pun cepat tersebar di media sosial. Salah satunya dibagikan oleh akun Facebook, Dhita Paradhita di grup Bubarkan PDIP/PKIP dan Lengserkan Jokowi Segera!!, dengan narasi sebagai berikut:
“CINA MINTA PULAU KALIMANTAN DISERAHKAN SEBAGAI JAMINAN HUTANG.
MARTABAT BANGSA BENAR BENAR DILECEHKAN.
ALANGKAH BAIKNYA REZIM DAN KRONI KRONINYA SAJA YG DISERAHKAN KE CINA SEBAGAI JAMINAN HUTANG. TERSERANG ORANG ORANG GROMBOLAN ITU MAU DIAPAKAN OLEH CINA. KAN MEREKA YG BIKIN INDONESIA BANGKRUT. MEREKA YG MENIKMATI UANG HUTANG DARI CINA. MEREKA DONG YG HARUS BERTANGGUNG JAWAB. JANGAN RAKYAT DAN BANGSA INI YANG DISURUH TANGGUNGJAWAB. BIAR FAIR DONG.
BETUL GK…
Baca Juga:Demo PPKM Darurat Kota Cirebon Batal, Begini Ungkap BEM UGJGotong Royong Merubah Wajah Desa Jamberama
Berdasarkan hasil penelusuran, dilansir laman turnbackhoax.id, infromasi yang menyebut China meminta jaminan utang Pulau Kalimantan adalah hoaks.
Selain memelintir artikel, video yang dibagikan akun yang menyebar isu tersebut tidak berkaitan dengan klaim. Faktanya, artikel yang dipelintir adalah hasil periksa fakta yang menyatakan bahwa isi video TIDAK sesuai dengan thumbnail.
Selain itu, video yang dibagikan adalah sesi pidato Xi Jinping ketika bertemu dengan DPR pada tahun 2013, disunting dengan menambahkan teks terjemahan yang tidak sesuai dengan arti yang sebenarnya.
Sumber membagikan artikel periksa fakta dengan menambahkan narasi yang SALAH sehingga menimbulkan kesimpulan KELIRU. Selain itu, membagikan video sesi pidato Xi Jinping ketika bertemu dengan DPR pada tahun 2013 yang disunting dengan menambahkan teks terjemahan yang TIDAK sesuai dengan arti yang sebenarnya.
Artikel hasil periksa fakta yang dibagikan melalui tautan, Opera News: “Namun setelah ditelusuri oleh Seputartangsel.com, klaim yang mengatakan bahwa China akan datang ke Indonesia untuk meminta Pulau Kalimantan sebagai jaminan utang adalah tidak benar. Faktanya, tidak ada informasi resmi dan valid terkait hal tersebut.
Selain itu, di dalam video berdurasi 11 menit 47 detik tersebut tidak mengandung informasi yang membenarkan klaim yang beredar.