CIREBON – Ketua Dewan Pembina Laskar Ganjar Puan (LGP) H Mochtar Mohamad mengungkapkan, ada dua kategori dampak tsunami politik dari isu penundaan Pemilu dan efek ekor jas pemilihan presiden.
Kategori pertama adalah, partai yang terancam terhadap Parliamentary Threshold 4%. Disebutkan ada Partai Golkar, PKB dan PKS.
Sementara katagori kedua adalah, partai yang tidak aman dan sudah dibawah Parliamentary Threshold, yakni Partai Nasdem, PAN dan PPP.
Baca Juga:Antisipasi Tumbang, BPTAGS Tebang Pohon BesarNippon Paint Bantu Nelayan Terdampak Pandemi Melalui Perawatan Kapal di Desa Bandengan, Kabupaten Cirebon
“Dari beberapa Lembaga Survey yang kami hubungi, rata-rata ada gejala Lembaga Survey tidak ingin merilis elektabilitas partai – partai dengan alasan tertentu,” ungkap M2, sapaan akrab Mochtar Mohamad saat menghadiri Rapat Kerja Cabang (Rakercab) Laskar Ganjar Puan (LGP) tingkat Kota Cirebon berlangsung di Ballroom Hotel Sapadia Kota Cirebon, Minggu (6/3/2022).
Mochtar mengatakan, survey SMRC pada Desember 2021menemukan sebanyak 82,5% masyarakat menghendaki pemilu tetap dilaksanakan pada tahun 2024. Sementara hasil survey LSI yang di rilis pada tanggal 3 Maret 2022, menyebutkan sebanyak 71 % atau mayoritas masyarakat menolak perpanjangan masa jabatan presiden, sehingga Presiden Joko Widodo harus mengakhiri masa jabatannya pada 2024 sesuai aturan konstitusi.
Namun, lanjut dia, jika membaca hasil Survey calon Presiden yang dirilis oleh SMRC pada tanggal 28 Februari 2022, tiga ketua Umum Partai pengusul penundaan pemilu terdampak tsumami politik.
“Dari hasil Survey tersebut nama Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto hanya sebesar 0,6%, Sementara Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar sebesar 0,2% dan Ketua Umum PAN, Dzulkifili Hasan sebanyak 0,0% (tidak terbaca oleh survey dalam simulasi 15 nama),” ujarnya.
Menurut Dia, jika isu penundaan pemilu terus bergulir, sangat berpotensi bagi preferensi pemilih partai-partai pengusul akan tertarik oleh magnet 3 calon Presiden teratas, yakni Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto bersama dengan partai-partai yang mengusung 3 kandidat tersebut.
“Kondisi tersebut bisa menjadi trigger kegoncangan politik di tubuh tiga partai tersebut yang berujung pemakzulan ketua umum sebelum Pemilu Capres dan Pileg pada 14 Februari tahun 2024,” jelasnya.
Diketahui, dalam rangka konsolidasi organisasi, Rapat Kerja Cabang Laskar Ganjar – Puan (LGP) Kota Cirebon sekaligus melantik pengurus PAC tingkat Kecamatan dan Ranting tingkat Kelurahan. Dengan jumlah peserta utama kurang lebih 200 an orang dengan menerapkan protokol kesehatan.