JAKARTA-Elektabilitas Ketua DPR Puan Maharani sebagai kandidat calon Presiden mulai naik.
Dengan jadwal pemilihan umum yang masih dua tahun lagi, masih ada waktu untuk terus mendongkrak dengan terus bekerja untuk rakyat.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas terkait dengan elektabilitas Puan. Menurutnya, Puan masih ada waktu untuk mengejar elektabilitas, kuncinya yakni dengan tetap bekerja.
Baca Juga:Puan Kritik Kinerja Anggota DPR RIBertemu Kader PDIP di Jateng, Puan Tegaskan Tak Ada Penundaan Pemilu 2024
“Masih ada waktu untuk Mbak Puan memperbaiki elektabilitas, waktu masih ada setahun lagi. Tetap saja bekerja,” kata Sirojudin, kemarin.
Memang, Sirojudin mengatakan, tiap tokoh memiliki komunikasi publik yang berbeda. Ada yang memperkuat basis digital mereka, sebaliknya ada yang mensolidkan basis pemilih. Apalagi, lanjutnya, popularitas tidak selalu jadi pilihan.
“Calon presiden harus yang dikehendaki oleh pemilih PDIP, jika tidak dikehendaki oleh pemilih bisa jadi pemilih PDIP akan pergi,“ katanya.
Dan pekerjaan rumah bagi Puan, tutur Sirojudin, untuk memenangkan hati pemilihnya.
“Mbak puan masih perlu bekerja lebih baik lagi meyakinkan pemilih PDIP sendiri. Internal, apakah pemilih PDIP menginginkan mbak Puan maju sebagai calon presiden,” tandas Sirojuddin.
Dijelaskan Sirojudin, pemilih PDIP sendiri masih menjadi mayoritas, ini terlihat dalam dua survey terakhir, dimana suara PDIP masih diatas 20%.
“Sebelumnya, dalam hasil survei terbaru dari Lembaga Survei Independen memaparkan adanya kenaikan elektabilitas Puan Maharani dalam bursa calon Pemilihan Presiden 2024. Elektabilitas Puan naik hingga mencapai 3,1 persen,”jelasnya.
Baca Juga:Soal Kinerja DPR-RI, Begini Kata PengamatPuan Maharani Terus Bekerja Untuk Rakyat
Khusus untuk bursa Calon Wakil Presiden, lanjut Dia, nama Puan masuk tiga besar dengan elektabilitas 13,32 persen.
“Posisinya berada di bawah Menparekraf Sandiaga Uno dengan elektabilitas 19,5 persen dan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang meraih elektabilitas 24,6 persen,”pungkasnya. (unu)