BEKASI-Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) bersama mitra kerja Badan Gizi Nasional (BGN) gelar sosialisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Program MBG dibentuk pemerintah dengan tujuan untuk mengatasi permasalahan gizi dan stunting dimasyarakat.
Kegiatan sosialisasi program MBG tersebut berlangsung di Gedung Graha Multiguna Bekasi, Senin (23/6/2025). Acara yang dimulai pada pukul 09.00 WIB itu diikuti oleh 300-an warga setempat.
Baca Juga:Diperiode Kedua Kepemimpinannya Nina Agustina Janji Tuntaskan Persoalan Rakyat IndramayuBupati Indramayu Hadiri Rakernas V PDI Perjuangan
Acara sosialisasi program MBG dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI Nuroji, Tenaga Ahli Badan Gizi Nasional Anyelir Puspa, dan Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Bekasi Barat Donny Ericko Corneles.
Anggota Komisi IX DPR RI Nuroji memberikan pemahan kepada masyarakat mengenai program Makan Bergizi Gratis.
“Badan Gizi Nasional berperan dalam mengatasi permasalah gizi di Indonesia, serta bagaimana kita bisa bersama-sama mengatasi masalah tersebut. Oleh karena itu mari kita bersinergi dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat, khususnya di kota Bekasi ini,”ujarnya.
Dijelaskan Nuroji, kualitas pangan dan gizi merupakan kunci utama dalam menciptakan sumber daya manusia yang unggul.
“Program Makan Bergizi Gratis juga sejalan dengan visi Indonesia 2045 yang menargetkan terciptanya generasi emas atau generasi yang mampu membawa Indonesia menjadi negara maju,”jelasnya.
Anyelir Puspa selaku Tenaga Ahli Badan Gizi Nasional mengungkapkan, pemenuhan gizi yang baik memiliki dampak langsung terhadap kemampuan anak dalam belajar,berprestasi dan berkontribusi kepada masyarakat.
“Harapan dengan diadakannya program makan bergizi gratis ini, yaitu Peningkatann akses makanan bergizi, peningkatan pengetahuan gizi dan peningkatan pola makan sehat,”ungkapnya.
Baca Juga:
Menurut Puspa, peningkatan kualitas sumber daya manusia harus dimulai dari aspek fundamental, yakni pemenuhan gizi sejak dini.
“Pencegahan stunting dan gizi buruk menjadi prioritas karena memiliki dampak signifikan terhadap tumbuh kembang anak dan potensi kecerdasannya di masa depan. Berdasarkan riset, Indonesia diproyeksikan akan memiliki populasi muda yang besar pada tahun 2045 dan program ini dapat menjadi pilar penting dalam mendukung generasi muda yang sehat, produktif, dan siap bersaing di masa depan,”pungkasnya. (rls)