BEKASI – Pemerintah terus memperkuat upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui Implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Hal ini kembali disosialisasikan DPR RI bersama mitra kerja Badan Gizi Nasional (BGN) dalam kegiatan yang berlangsung di Aula Musdalifah, Asrama Haji Kota Bekasi, pada Rabu, (5/11/2025).
Pada kegiatan tersebut, hadir dua narasumber yang memberikan pemaparan mendalam terkait urgensi penerapan program MBG di lingkungan pendidikan, yaitu Kepala Seksi Peserta Didik Dinas Pendidikan Kota Bekasi Siti Aisah dan Analis Kebijakan Ahli Muda dari Badan Gizi Nasional yaitu Bagja Mulia.
Baca Juga:Diperiode Kedua Kepemimpinannya Nina Agustina Janji Tuntaskan Persoalan Rakyat IndramayuBupati Indramayu Hadiri Rakernas V PDI Perjuangan
Kepala Seksi Peserta Didik Dinas Pendidikan Kota Bekasi Siti Aisah mengungkapkan bahwa kesehatan dan pendidikan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
“Kualitas pembelajaran sangat bergantung pada kondisi fisik dan mental peserta didik. Saya menilai, program MBG membawa dampak positif yang signifikan terhadap keberlangsungan pendidikan yang berkualitas. Program makan bergizi gratis ini sangat membantu meningkatkan kesehatan dan konsentrasi belajar peserta didik. Anak yang sehat akan tumbuh menjadi generasi cerdas dan siap menyongsong Indonesia Emas 2045,”ungkapnya.
Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan orang tua, sekolah, serta masyarakat dalam mendukung pelaksanaan program agar dapat berjalan efektif dan berkelanjutan.
Sementara itu, Analis Kebijakan Ahli Muda dari Badan Gizi Nasional Bagja Mulia menjelaskan bahwa program MBG tidak hanya berdampak pada peningkatan status gizi peserta didik, tetapi juga memberikan efek berganda bagi perekonomian masyarakat.
“Program ini mendorong perputaran ekonomi lokal, mulai dari petani, pelaku usaha kecil, hingga penyedia bahan pangan,”jelasnya.
Bagja juga turut menyoroti pentingnya penerapan standar kebersihan dalam pengelolaan dapur penyedia makanan MBG.
“Setiap dapur penyedia MBG wajib memenuhi standar higienitas. Apabila ditemukan pelanggaran, sanksi tegas akan diberikan, termasuk pencabutan izin operasional,”ujarnya.
Baca Juga:
Kegiatan sosialisasi ini menjadi wujud nyata kolaborasi lintas sektor dalam mendukung terwujudnya generasi Indonesia yang sehat, unggul, dan berdaya saing melalui penyediaan makanan bergizi yang merata bagi seluruh peserta didik. (rls)
