3 Bahan Alami Penghadang Serangan Infeksi COVID-19, Ini Hasil Peneliti Gabungan UI dan IPB

3 Bahan Alami Penghadang Serangan Infeksi COVID-19, Ini Hasil Peneliti Gabungan UI dan IPB
0 Komentar

Bentuk dan kekentalan cairan Madu lebah Trigona SP di Peternakan Lebah Madu, Maribaya, Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat. 18 September 2014. Lebah penghasil propolis yang kaya khasiat ini tanpa sengat.

Rujukannya adalah penelitian yang dipublikasi Shanghai Tech University pada Januari 2020. Penelitian dari Shanghai berhasil memetakan struktur protein COVID-19 dan menemukan penyebab virus itu bisa menempel pada sel hidup (dalam hal ini paru-paru manusia). Virus menempel lalu menyuntikkan struktur genetiknya pada sel hidup tersebut untuk berkembang biak.

Untuk memutus aktivitas virus itu, tim peneliti di Shanghai mengembangkan senyawa kimia penghambat bernama N3 sebagai alternatif obat untuk infeksi COVID-19. “Yang menarik, propolis yang saya teliti memiliki sifat menghambat proses menempelnya virus terhadap sel manusia yang mirip dengan senyawa N3 itu,” kata Sahlan.

Baca Juga:Sementara Waktu, Tjahjo Kumolo Bolehkan ASN Bekerja di RumahPasien Positif Corona COVID-19 Bertambah 21 Kasus, Total 117

Dengan menggunakan struktur model COVID-19 yang ada, Sahlan menguji senyawa-senyawa propolis yang dihasilkan lebah Tetragonula biroi aff untuk melihat apakah dapat membentuk ikatan pada virus COVID-19 yang sama seperti yang dilakukan oleh senyawa N3. Hasilnya, tiga dari sembilan senyawa yang ada di propolis asli Indonesia memiliki kekuatan menempel yang cukup baik pada virus COVID-19.

Sahlan menuturkan, bila senyawa N3 memiliki nilai -8, senyawa propoplis Sulawesins a memiliki nilai -7,9; Sulawesins b -7,6; dan deoxypodophyllotoxin -7,5. Semakin negatif nilai yang dimiliki menunjukkan semakin besar kemampuan senyawa itu menempel pada virus corona COVID-19. “Hal ini membuat virus tidak dapat menempel pada sel hidup manusia untuk kemudian berkembang biak,” ujar Sahlan.

EMPON-EMPON (CURCUMIN)

Tim peneliti di Professor Nidom Foundation (PNF) sedang menguji formula curcumin, zat aktif dalam rimpang atau empon-empon, untuk melawan patogen (virus, bakteri, dan parasit) pada hewan. Terbuka kemungkinan untuk mengujinya pula sebagai obat infeksi virus corona COVID-19 yang saat ini sedang mewabah dari Cina ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Harapannya, akan bisa diketahui formulasi-formulasi itu cocok dengan patogen apa. Menurut Chaerul Anwar Nidom, ini dalam rangka menyiapkan evident base (bukti ilmiah) bahwa empon-empon bisa digunakan untuk mengendalikan badai sitokin baik yang disebabkan oleh COVID-19 atau virus corona lainnya.

0 Komentar