Ada Makam di Jalan Umum, Begini Penuturan Keluarga Almarhum

Warga beraktivitas di dekat tiga makam yang berada di RT03 RW04 Jalan Camp, Pisangan Lama, Kelurahan Pisangan Timur, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (16/6/2020). ( Foto: Antara )
Warga beraktivitas di dekat tiga makam yang berada di RT03 RW04 Jalan Camp, Pisangan Lama, Kelurahan Pisangan Timur, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (16/6/2020). ( Foto: Antara )
0 Komentar

JAKARTA-Keluarga almarhum mengemukakan keberadaan sejumlah makam di jalan umum di Pisangan Lama, Pulogadung, Jakarta Timur, terjadi akibat alih fungsi lahan.

“Dulu ada kebun, tanah kosong yang diwakafkan menjadi pemakaman warga, lalu ke sini-sininya muncul kontrakan,” kata keluarga almarhum, Safitriani (36) di Jakarta, Rabu (17/6/2020).

Perempuan yang disapa Fitri itu adalah cicit almarhum Mardjuki yang makamnya saat ini berada di tepi jalan umum RT 03 RW 04 Pisangan Lama, Kelurahan Pisangan Timur.

Baca Juga:Mantan Penasihat Keamanan AS Ungkap Trump Minta Bantuan Xi Jinping untuk Pilpres 2020Bersaing Temukan Vaksin Virus Corona, Berikut Daftar 8 Perusahaan Farmasi Dunia

Makam kakek buyut Fitri berdampingan dengan makam lainnya atas nama Nasyir. Tidak jauh dari dua makam itu terdapat satu makam lainnya tanpa batu nisan di antara lintasan jalan beraspal.

“Kata nenek saya, makam itu sudah ada sejak 80 tahun lalu. Itu pemakaman warga daerah Pisangan. Kan orang Betawi banyak tanahnya,” katanya.

Seiring waktu, kepadatan penduduk di lingkungan setempat mengakibatkan area pemakaman warga beralih fungsi menjadi kawasan padat hunian.

Fitri mengatakan sebagian rumah penduduk di RT 03 RW 04 banyak yang berdiri di atas kuburan, meskipun sebagian jasad telah direlokasi pihak keluarga.

Sejak Fitri kecil, hunian kian bertambah di lokasi itu serta jaringan jalan semakin meluas. “Makam kakek buyut saya itu adanya tepat di depan rumah artis Abdel (putra dari Mamah Dedeh),” katanya.

Terkait kesediaan Pemkot Jakarta Timur untuk merelokasi makam, Fitri mengaku tidak berwenang menyampaikan pendapatnya. “Nenek saya masih hidup sampai sekarang, mungkin bisa juga om saya yang berpendapat,” katanya. (Antara)

0 Komentar