Akibat Pandemi Corona, Setelah 100 Tahun Berdiri, 5.000 Pekerjaan Hilang, 3 Pabrik Tutup di Brasil

Akibat Pandemi Corona, Setelah 100 Tahun Berdiri, 5.000 Pekerjaan Hilang, 3 Pabrik Tutup di Brasil
Karyawan Ford (Twitter Estadao)
0 Komentar

JAKARTA-Produsen mobil kenamaan Ford mengatakan pihaknya akan menutup tiga pabriknya di Brasil setelah beroperasi selama lebih dari satu abad di negara tersebut, dan akan berimbas pada hilangnya sekitar 5.000 pekerjaan.

Keputusan itu diambil menyusul kerugian besar yang dialami pabrikan mobil AS itu yang disebabkan pandemi virus corona yang mencengkeram selama hampir setahun ini di tengah resesi yang terjadi di negara tersebut.

Kerugian terus berlanjut meskipun ada kemajuan dalam menghentikan produk yang tidak menguntungkan, termasuk keluar dari bisnis truk berat, memotong biaya dan meluncurkan produk baru, kata pernyataan perusahaan.“Sebuah lingkungan ekonomi yang tidak menguntungkan yang berkelanjutan dan beban tambahan pandemi memperjelas bahwa lebih banyak yang diperlukan untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan dan menguntungkan,” kata kepala Ford Amerika Selatan Lyle Watters, seperti dikutip dari AFP, Selasa (12/1).

https://twitter.com/AFP/status/1348727036769136644?s=20

Baca Juga:Derasnya Arus Sungai Glagah, Tiang Pilar Jembatan Rel Kereta Api Jakarta-Yogyakarta via Brebes AmbrukSempat Dikandangkan, Pengakuan Kemenhub Kondisi Pesawat Sriwijaya Air SJ182

“Pandemi Covid-19, memperkuat kapasitas industri yang terus-menerus menganggur dan penjualan yang lambat yang telah mengakibatkan kerugian yang signifikan selama bertahun-tahun,” kata perusahaan itu.

Ford mengatakan pabrik yang akan segera menghentikan produksi berada di Camacari dan Taubate, dengan hanya akan memproduksi beberapa suku cadang yang berlanjut selama beberapa bulan.

Sementara, pabrik Troller di Horizonte akan beroperasi hingga kuartal keempat.

“Dengan lebih dari satu abad di Amerika Selatan dan Brasil, kami tahu ini sangat sulit, tetapi perlu, tindakan untuk menciptakan bisnis yang sehat dan berkelanjutan,” kata Jim Farley, presiden sekaligus CEO Ford.

“Dengan menutup pabriknya di Brasil, perusahaan itu beralih ke model bisnis yang ramping dan ringan,” tambahnya.

Farley mengatakan, Ford akan terus melayani Amerika Selatan dengan mobil yang bersumber dari Argentina, Uruguay, dan pasar lain.

Penjualan kendaraan baru di Brasil turun lebih dari 26 persen pada 2020 karena krisis kesehatan, kata federasi otomotif Fenabrave pekan lalu. Penjualan mobil dilaporkan turun 28,57 persen dan bus sebesar 33 persen.

Ford membuka pabrik pertamanya di Brazil pada tahun 1921, di Sao Paulo, untuk memproduksi 4.700 mobil dan 360 traktor per tahun. Pada 2019, perusahaan menutup pabriknya di Sao Bernardo de Campo setelah 52 tahun beroperasi, mempengaruhi sekitar 2.800 pekerja.

0 Komentar