Analisis Intelijen Ungkap Potensi Indonesia Menjadi Epicentrum Wabah Virus Corona

Analisis Intelijen Ungkap Potensi Indonesia Menjadi Epicentrum Wabah Virus Corona
Anggota BIN memakai busana anti virus/IST
0 Komentar

Ny. S didapati memiliki riwayat telah menghadiri seminar di Bogor dan telah melakukan kontak dengan pasien pria positif virus corona dan meninggal setelah mendapat perawatan di ruang isolasi dr Moewardi.

Sementara itu di Samarinda, Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor menyatakan bahwa di wilayahnya terdapat 1 pasien positif virus corona dan tengah diisolasi di RSUD AW Sjahranie, Samarinda.

Pasien tersebut pernah melakukan kontak dengan korban meninggal akibat virus corona di Solo, serta memiliki riwayat telah menghadiri seminar di Bogor. Sebelum kembali ke Samarinda, pasien tersebut telah melakukan kegiatan di Jakarta dan Bontang dan melaporkan diri sudah dalam keadaan demam, flu dan batuk.

Baca Juga:Fakta Hantavirus: Muncul Pertama di Indonesia Tahun 2002, Kenali Ciri-Ciri Orang Yang Terinfeksi hingga PencegahannyaDuh, COVID-19 Belum Reda, Muncul Virus Lama Hantavirus di China

Selanjutnya di Lampung, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana menyatakan, terdapat satu pasien (pria 68 tahun) asal Bandar Lampung yang positif virus corona dan tengah dirawat secara intensif di RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung, sebelumnya pasien menderita gejala virus corona dan dilaporkan oleh anaknya karena pasien tersebut memiliki riwayat telah menghadiri seminar di Bogor.

Kemudian di Bogor, Walikota Bogor, Bima Arya menginformasikan terdapat 4 orang pendeta GPIB Bogor meninggal, tetapi bukan karena virus corona. Menurutnya pihak GPIB berhati-hati dalam menyampaikan informasi tersebut supaya tidak terjadi kepanikan.

Keempat pendeta tersebut meninggal dengan berbagai penyebab, seperti Pendeta Eka meninggal karena penyakit jantung, sementara Pendeta Penatua Mangara meninggal karena DBD, Pendeta Ongirlawu meninggal karena sudah tua dan Pendeta Kaihatu meninggal karena kecapaian terlalu diforsir dalam memberikan pelayanan.

Walkot Arya menambahkan bahwa seluruh panitia PST yang sempat bersinggungan dengan keempat pendeta tersebut dalam keadaan baik dengan rentan waktu saat terjadi kontak sudah melewati 3 minggu sementara untuk masa inkubasi penularan selama 2 minggu.

Di sisi lain, di Batam, Kepala Dinas Kesehatan Batam, Didi Kusmajardi menyebutkan terdapat satu pasien seorang pendeta (wanita berusia 51 tahun) positif virus corona. Pasien tersebut merupakan ketua majelis Jemaat GPIB Bahtera Hayat Batam.

Diketahui, pasien tersebut memiliki riwayat perjalanan ke Jakarta, Bogor dan Yogyakarta, serta menghadiri acara seminar GPIB di Bogor pada 26 s.d. 29 Februari 2020 sebelum kembali ke Batam pada 4 Maret 2020.

0 Komentar