Bahaya Coronavirus di Media Sosial

Bahaya Coronavirus di Media Sosial
Petugas menunjukkan Kapsul evakuasi atau "isolation chamber" yang digunakan untuk menangani orang yang diduga mengalami gejala virus corona di ruang isolasi di terminal 2 Bandara Juanda Surabaya, Jawa Timur, Kamis (30/1/2020). ANTARA FOTO/Umarul Faruq/aww.
0 Komentar

JAKARTA-Sebagaimana virus baru korona 2019-nCoV yang telah menginfeksi lebih dari 24.000 orang dan menewaskan hampir 500 orang hingga Rabu (5/2/2020), demikian pula teori konspirasi, hoaks, dan klaim tidak berdasar tentangnya. Inilah bahaya virus di era digital, di mana antara kenyataan dan kebohongan menjadi kian sulit dipisahkan.

Cuitan di Twitter oleh akun @ohhhvini tentang orang Indonesia yang kebal virus korona menjadi viral. Hal itu dimulai dengan informasi tentang belum adanya kasus infeksi virus korona yang dinyatakan positif di Indonesia, dia membangun argumentasinya: kita hidup di negara tropis yang ditumbuhi banyak jamur dan udara kotor sehingga tubuh lebih kebal.

Tak sedikit yang mengamini cuitan ini, sekalipun banyak juga yang mempertanyakan, bahkan menghujat karena menjadikan wabah segenting ini sebagai bahan olok-olokan. Dalam versi lain, seperti disebarkan akun Instagram biomag.id, ”Wabah coronavirus tidak terjadi di Indonesia karena tingginya megabiodiversitas suku bangsa”. Pernyataan yang disebut sebagai pendapat akademisi ini belakangan dicabut setelah mendapat banyak kritik, tetapi informasi itu telanjur menyebar dalam berbagai versi lain.

Baca Juga:Jabar Perkuat Sinergi sebagai Provinsi Berbudaya Tangguh BencanaInikah Alasan Erdogan Serang Pasukan Bashar al-Assad?

Mereka yang setuju tentang informasi kekebalan orang Indonesia ini mengedarkan kompilasi cuitan ini di grup-grup media sosial, dan mengimbuhinya dengan tautan berita yang mengutip pernyataan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto bahwa orang Indonesia cenderung kebal, buktinya mahasiswa kita di China masih sehat: ”Asal makan cukup, tidak akan terkena virus ini. Enjoy aja”.

Pernyataan Terawan di sejumlah media ini mungkin dimaksudkan untuk menenangkan masyarakat dan mendorong gaya hidup sehat untuk meningkatkan daya imun tubuh. Namun, informasi ini dapat bias sehingga menjadi makanan empuk bagi pelahap hoaks. Jelas tak ada bukti bahwa orang Indonesia kebal.

Warga Indonesia terinfeksi

Berita terbaru mengenai seorang warga negara Indonesia yang terinfeksi virus korona di Singapura seharusnya mematahkan logika tentang orang Indonesia yang kebal. Selain itu, fakta bahwa Singapura, Malaysia, Filipina, dan Thailand telah mengonfirmasi ada infeksi virus korona ini menunjukkan virus itu bisa bersirkulasi di daerah tropis.

0 Komentar