Berwajah Sangar, RB: Tolong Dicatat, Saya Enggak Suka sama Novel, karena Dia Pengkhianat

Berwajah Sangar, RB: Tolong Dicatat, Saya Enggak Suka sama Novel, karena Dia Pengkhianat
Anggota Brimob berinisial RB yang menjadi salah satu tersangka penyerangan terhadap Novel Baswedan di Polda Metro Jaya, Sabtu (27/12). Foto: Elfany Kurniawan/JPNN.Com
0 Komentar

JAKARTA-Dua pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan, RM dan RB, dipamerin ke publik, kemarin. Kaosnya oranye. Tangannya diborgol. Kedua pelaku ini berwajah sangar. Yang satu perawakannya agak pendek, gempal. Satu lagi, lebih tinggi. Keduanya berkulit gelap.

RM dan RB, dibawa keluar dari Polda Metro Jaya pukul 14.25 WIB. Dua pelaku, yang disebut merupakan polisi aktif, digiring penyidik dan Provos Polda Metro Jaya.

Keduanya mengenakan kemeja tahanan orange. Tangan masing-masing terborgol ke depan dengan kabel ties putih. Keduanya terus menundukkan kepala hingga akhirnya saat hendak memasuki mobil tahanan, seorang di antara mereka, berseloroh soal Novel. “Tolong dicatat, saya enggak suka sama Novel, karena dia pengkhianat!” teriak RB dengan nada tinggi.

Baca Juga:N Dalam KKTersangka Penyiraman Air Keras ke Novel Baswedan, RB Tampak Santai dan Lemparkan Senyum

Mereka kemudian dibawa meluncur ke Bareskrim Polri. Hanya butuh 15 menit untuk mencapai gedung Bareskrim Polri yang berada di dalam kompleks Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

RM dan RB tiba di Bareskrim pukul 14.40 WIB. Seperti di Polda, keduanya dikawal ketat. Salah satu yang tampak mengawal, Direskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Suyudi Aryo Seto. Si pria gempal melempar senyum. Sementara satunya, hanya menunduk. Tak ada satu pun pernyataan yang keluar dari mulut keduanya hingga memasuki gedung Bareskrim. Dua tersangka itu akan ditahan selama 20 hari ke depan.

“Mulai hari ini juga, tersangka sudah dilakukan penahanan. Kita tahan 20 hari ke depan. Nanti penyidik akan segera menyelesaikan kasus ini,” ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Argo Yuwono.

Argo menyebut seorang berperan sebagai pengemudi, dan satu melempar Novel dengan air keras. Namun dia tak merinci. “Perannya itu nanti pengadilan yah kita tunggu,” imbuh Argo. Argo meminta, semua pihak menunggu fakta-fakta terkuak dari penyidikan. “Banyak orang berpersepsi, makanya harus dengan fakta. Kita tunggu fakta,” tandasnya.

Kapolri Jenderal, Idham Azis mengapresiasi, jajarannya yang mampu mengungkap pelaku penyiraman air keras terhadap Novel. “Sebagai pimpinan Polri, saya mengapresiasi pelaksanaan tugas dan kinerja,” ujar Idham usai konpres Polri akhir tahun 2019 di Auditorium Perguruan Tinggi Ilmu kepolisian (PTIK), kemarin.

0 Komentar