Antara Agustus hingga Desember 2002, Kunsevitsky pergi ke Indonesia, dimana ia memotret seorang bocah berumur 12 tahun yang ia minta melakukan pelayanan seksual kepadanya.
Ditangkap pada September 2017
Pada tahun 2007, polisi Jerman pernah menemukan 55 foto pornografi anak yang disebarkan oleh Kunsevitsky, dan mengirim kasus ini ke kepolisian Australia tahun 2008 karena adanya kode Australia di beberapa foto itu.
Namun penyelidikan baru dilakukan tahun 2016 ketika polisi Australia berhasil mengindentifikasi seorang korban.
Baca Juga:New Coronavirus, WHO Tetapkan Status Darurat GlobalIni Kisah Pengikut Kerajaan King Of The King di Serang
Pada bulan Mei 2017, ia mulai dikenai tuntutan di Australia saat ia masih tinggal di Singapura.
Akhirnya ia ditangkap 4 September 2017 ketika berkunjung ke Australia.
Tahun 2017 itu, polisi menemukan lima gawai yang memuat materi pornografi anak dengan jumlah besar. Gawai itu didatangkan oleh polisi Australia dari rumah Kunsevitsky di Singapura.
Saat itu Kunsevitsky diduga adalah pelaku pedofilia.
Saat penangkapan, Kunsevitsky bekerja untuk Esthemedica, sebagai direktur di perusahaan peralatan kecantikan. Menurut perusahaan itu kepada Channel News Asia, mereka tidak mengetahui kejahatan Kunsevitsky.
“Pelaku merupakan seorang yang banyak melakukan perjalanan. Dalam wawancara dengan polisi, ia menjelaskan bahwa ia banyak bepergian untuk pekerjaannya,” kata jaksa Krista Breckweg seperti dikutip media. (BBC Indonesia)