Dahsyatnya Do’a Dzun Nuun Nabi Yunus, Bagi Siapa Pun yang Membacanya

Dahsyatnya Do’a Dzun Nuun Nabi Yunus, Bagi Siapa Pun yang Membacanya
0 Komentar

JAKARTA-Kisah Nabi Yunus bin Mata saat berada di perut Paus banyak tertera di kitab-kitab sejarah Islam. Sebagian besar ulama mengamininya. 

Dikutip dari situs rumaysho.com, dzun Nuun adalah sebutan untuk Nabi Yunus ‘alaihis salam yang pernah ditelan oleh ikan. Bagaimanakah mustajabnya do’a Nabi Yunus ‘alaihis salam.

Hal ini pernah disebutkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

Doa Dzun Nuun (Nabi Yunus) ketika ia berdoa dalam perut ikan paus adalah: LAA ILAAHA ILLAA ANTA SUBHAANAKA INNII KUNTU MINAZH ZHAALIMIIN (Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk diantara orang-orang yang berbuat aniaya). Sesungguhnya tidaklah seorang muslim berdoa dengannya dalam suatu masalah melainkan Allah kabulkan baginya.” (HR. Tirmidzi no. 3505. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Baca Juga:Ada Daerah yang Jumlah Kasus Tak Berubah Setelah PSBB, Jokowi: Ada Apa dan Kenapa?Legalisasi Ganja Gaya Urugay, Bagaimana Indonesia?

Mengenai do’a Nabi Yunus ‘alaihis salam ini juga disebutkan dalam ayat,

وَذَا النُّونِ إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَى فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ (87) فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ وَكَذَلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِينَ (88)

Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: “Bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau. Maha suci Engkau, sesungguhnya aku adalah Termasuk orang-orang yang zalim.” Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” (QS. Al Anbiya’: 87-88)

Kenapa do’a Nabi Yunus mudah diijabahi?

Karena dalam do’a beliau tersebut terdapat pengakuan pada ketauhidan Allah ‘azza wa jalla dan pengakuan terhadap setiap dosa, kesalahan dan kezholiman yang diperbuat diri sendiri.

Intinya dalam do’a Dzun Nuun ini ada tiga keistimewaan:

  1. Pengakuan tauhid.
  2. Pengakuan akan kekurangan diri.
  3. Berisi permohonan ampun (istighfar) pada Allah
0 Komentar