Dampak Corona, Tingkat Hunian Hotel di Cianjur Menurun hingga 35-40 persen

Dampak Corona, Tingkat Hunian Hotel di Cianjur Menurun hingga 35-40 persen
Ilustrasi/Net
0 Komentar

CIANJUR-Pasca merebaknya virus Corona di beberapa negara, termasuk Indonesia, membuat lesu bisnis perhotelan di Cianjur. Tingkat okupansi hunian hotel di Cianjur menurun hingga 35-40 persen.

Ketua Badan Pimpinan Cabang Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Cianjur, Nano Indrapraja mengatakan sejumlah upaya telah dilakukan dengan pengelola hotel dan restoran untuk mencegah dan memastikan tidak adanya penyebaran virus Covid-19 di Cianjur.

“Dampaknya di perhotelan dan beberapa restoran di Cianjur kini kunjungan berkurang, data Februari okupansinya turun 35-40%. terutama wisatawan asing dari Timteng,” katanya kepada cianjurekspres.net, Rabu (11/3/2020).

Baca Juga:Persiapan Syuting Film ‘Elvis Presley’, Tom Hanks dan Istri Positif Idap Virus CoronaKedubes Singapura: Pendatang dengan Visa Turis Positif Corona Harus Bayar Biaya RS Sendiri, Begini Tanggapan KBRI Singapura

Nano menuturkan, akibat pemberitaan Corona yang sempat ramai di Cianjur mengakibatkan wisatawan Timur Tengah banyak yang tidak datang ke Cianjur.

“Menurut informasi yang saya dapat dari salah satu hotel di Cianjur, penurunannya cukup signifikan, yang asalnya kamar selalu terisi penuh pada saat weekend, namun sekarang tidak demikian,” tuturnya.

Pihaknya telah berupaya untuk melakukan peringatan terhadap beberapa hotel dan restoran yang ada di Cianjur sesuai anjuran Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia serta Kemenkes dan Kemenpar untuk mencegah penularan virus Corona.

Beberapa di antaranya adalah, sosialisasi menjaga kebersihan, seperti mencuci tangan, menjaga kebersihan lingkungan baik kepada tamu dan karyawan hotel. Menyediakan Hand Sanitizer diberbagai area seperti di entrance hotel, front office dan semua outlet hotel.

“Selain itu juga diperingatkan untuk mengecek suhu tubuh serta memberikan declaration form terkait travel history dan kondisi kesehatan kepada seluruh tamu yang check in di hotel dan karyawan hotel,” tegasnya.

Namun, Nano pun tidak ingin pengusaha maupun masyarakat panik dengan keadaan saat ini. Ia lantas mengimbau, agar pengusaha hotel dan restoran untuk tetap tenang dan profesional menjalankan bisnis mereka.

“Harus tetap menjaga kebersihan, melayani sesuai pada koridor pariwisata yang mengutamakan tamu. Tidak usah panik, semua pasti ada solusinya,” ucapnya.

Baca Juga:Sumbangkan Lahan 3 Hektare, Tommy Soeharto Bangun Pasar Induk Modern dan Terminal di CikampekKemenkes: 17.820 Kasus Terjangkit DBD per Maret

Nano menambahkan, untuk saat ini hotel masih bisa terbantu dengan kegiatan organisasi hingga pemerintahan, dimana pertemuan dilakukan di perhotelan daerah.

Tetapi, lanjut dia, hal itu tidak bisa terus diandalkan. Makanya diharapkan masalah virus Corona bisa segera teratasi.

0 Komentar