Desa Ini Ternyata Tenggelam Diterjang Siklon Tropis Seroja, Warga: Kami Kesulitan Menyampaikan Informasi

Desa Ini Ternyata Tenggelam Diterjang Siklon Tropis Seroja, Warga: Kami Kesulitan Menyampaikan Informasi
Sejumlah anak sedang menatap kampung halaman mereka di Desa Nunbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur yang diterjang siklon tropis Seroja pada 4-5 April lalu. (Dok. Antara)
0 Komentar

BERITA-Sebagian Desa Tunbaun Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), tenggelam diterjang Siklon Tropis Seroja yang pada 4-5 April 2021 lalu, tetapi tidak ada korban jiwa.

“Semua mata dan telinga mengarah ke Flores Timur dan Lembata, sehingga suara kami tidak didengar. Kami juga kesulitan menyampaikan informasi keluar karena tidak ada akses telepon maupun internet. Listrik pun padam,” kata salah seorang warga Desa Tunbanun Erasmus Siki, Ahad (11/4/2021).

Baca: BMKG Sebut Peristiwa Badai Siklon Tropis Seroja Baru Pertama Kali hingga ke Daratan, Capai 85 Km/Jam

Baca Juga:Mudik Dilarang, Kakorlantas Polri: Operasi Keselamatan Mulai 12 April, Peningkatan Pengamanan 26 AprilRekaman CCTV Korban Ditepuk Pundaknya Lalu Rp500 Juta Raib

Menurut dia, longsor yang menerjang sebagian desa itu telah menyebabkan 294 kepada keluarga kehilangan tempat tinggal, tetapi semua warga selamat karena sudah meninggalkan rumah-rumah mereka sebelum terjadi longsor.

Dia mengatakan warga desa berbondong-bondong meninggalkan rumah mereka dan mencari tempat aman pada Sabtu, (3/4) setelah mendapat informasi dari Badan Meteorologi dan Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengenai kemungkinan adanya banjir dan longsor.

Kondisi terparah terjadi di Kampung Nefo yang dihuni lebih dari 400 jiwa karena puluhan rumah penduduk hilang tenggelam, katanya.

Banjir dan longsor yang terjadi di desa itu, selain menghancurkan rumah-rumah penduduk, tanaman petani yang sudah siap panen pun semuanya terbawa longsor.

Saat ini para korban masih ditampung di posko bencana Gereja Siloam serta sebagian lagi ditampung di rumah keluarga terdekat, kata warga lainnya Jems Fointuna.

“Sebagian warga desa ini sedang berada di penampungan. Mereka belum kembali ke desa. Hanya ada beberapa orang tua dan anak-anak,” katanya.

Dia berharap, adanya uluran tangan dari para pihak untuk membantu meringankan beban para korban, terutama mereka yang kehilangan tempat tinggal.

Baca Juga:Pindahkan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur, Gubernur Kaltim: Mas Jokowi Pasti Masuk SurgaPamer Saldo Rekening Rp 12 Milyar, Revi Mariska: Gw Buang Kayak Sampah

Camat Kupang Barat Cornelis Nenoharan belum bisa dikonfirmasi karena jaringan telepon masih terganggu. (*)

0 Komentar