Dianggap Menyulut Roh Jahat, Sekolah Amerika Buang Buku ‘Harry Potter’

Dianggap Menyulut Roh Jahat, Sekolah Amerika Buang Buku 'Harry Potter'
Novel Harry Potter (Foto. cbsnews.com)
0 Komentar

NASHVILLE-Sebuah sekolah Katolik swasta di Amerika Serikat ( AS) memutuskan membuang semua novel Harry Potter dari perpustakaan karena dianggap “menyulut roh jahat”.

Media lokal The Tennessean memberitakan, pastor di Sekolah St Edward mengirim surel kepada orangtua murid di mana dia mengaku dihubungi “pengusir setan”.

Dilansir The Guardian Senin (2/9/2019), Pastor Dan Reehil mengatakan pengusir setan merekomendasikan supaya buku Harry Potter segera dicoret dari sekolah Katolik.

Baca Juga:Mengenang Bang Jun, Akademisi Hingga Seniman TarlingHarta Kekayaan Para Capim KPK, Firli Bahuri Jenderal Polisi Bintang Dua Paling Tajir

Sebabnya, novel karangan JK Rowling tersebut menyajikan tipuan cerdas bagaimana sihir yang ditampilkan dalam petualangan penyihir bernama Harry Potter itu bisa ditampilkan baik atau pun jahat.

“Kutukan dan mantra yang disajikan benar adanya. Jika dibacakan oleh manusia, maka ada kemungkinan bakal memanggil roh jahat,” beber Reehil dalam pesannya.

Memang, terdapat kutukan dalam buku terkenal yang terbit antara 1997 sampai 2007 itu. Seperti Imperio yang merupakan kutukan untuk mengontrol gerakan musuh.

Lalu Crucio yang merupakan kutukan untuk menyiksa lawan. Dan terakhir Avada Kedavra untuk membunuh. Ketiga kutukan ini masuk dalam Kutukan Tak Termaafkan.

Rebecca Hammel yang merupakan pengawas sekolah di diosesan Nashville berkata, Reehil langsung mengirim surel setelah menerima penyelidikan dari orangtua murid.

Menurut Hammel, apa yang dilakukan Reehil bisa dibenarkan karena setiap pastor mempunyai otoritas kanonik untuk memastikan kebaikan bagi sekolahnya.

Berdasarkan pemberitaan, buku-buku itu berasal di rak hingga akhir semester sebelumnya. Namun pihak sekolah baru saja membuka perpustakaan baru tempat bukunya bakal disingkirkan.

Baca Juga:Tiga Mitos Tol CipularangHeboh Aplikasi Kontool asal Jerman, Begini Komentar Warganet Indonesia

Hammel melanjutkan, jika dalam prosesnya ada orangtua murid yang menganggap konten dalam buku pantas, maka dia hanya berharap anak mereka bisa dibimbing sesuai iman Katolik.

“Kami tidak melakukan sensor seperti narasi yang beredar. Kami hanya berusaha memastikan bahwa apa yang kami masukkan ke perpustakaan sesuai dengan usia mereka,” tegasnya.

Petualangan Harry Potter dan teman-temannya di Hogwarts menuai kecaman dari komunitas Kristen sejak dirilis. Seperti Harry Potter dan Batu Bertuah.

Dirilis pada 1997, dua tahun kemudian buku itu jadi yang paling banyak ditentang di AS, dan menduduki puncak American Library Associations.

0 Komentar