Duduk Perkara Bentrokan Berdarah Militer India-China Menggunakan Pentungan Paku dan Batu, bukan Senjata

Duduk Perkara Bentrokan Berdarah Militer India-China Menggunakan Pentungan Paku dan Batu, bukan Senjata
Kolonel Santosh Babu (Image Source : INDIA TV)
0 Komentar

Kolonel Babu adalah salah satu dari 20 korban, kata mereka. Lebih banyak pasukan India dilibatkan dan konfrontasi berubah menjadi keributan selama berjam-jam yang akhirnya melibatkan hingga 900 tentara, kata sumber itu. Tetap tidak ada tembakan di kedua sisi.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Zhao, menolak versi acara itu. “Hak dan kesalahan dari insiden ini sangat jelas. Tanggung jawab tidak ada pada China.”

Mengapa tidak menggunakan senjata?

Mengutip Reuters, pada 1996, India dan China menandatangani perjanjian damai LAC. Dalam perjanjian itu disebutkan bahwa kedua belah pihak tidak akan menggunakan kekuatan miiliter dalam konflik perbatasan. 

Baca Juga:Obrolan Si Bejo sama KiminLima Poin Bebasnya Nazaruddin

Para pakar mengatakan, sesuai kesepakatan, tentara dari kedua negara kemudian menggunakan senjata lain termasuk tangan, batu, kayu yang dipasang paku atau kawat berduri. Nah, dalam bentrokan yang terjadi hari Selasa, militer India mengatakan 20 tentaranya tewas dan 17 mengalami luka berat. 

“Serdadu China menyerang dengan batangan besi, perwira komandan mengalami cedera serius dan jatuh, dan ketika terjadi, lebih banyak tentara tiba di lokasi kejadian dan diserang dengan batu,” kata sumber pemerintah India kepada Reuters. 

Associate Profesor Jian Zhang, pakar kebijakan China di UNSW Canberra mengatakan kepada ABC mengatakan penggunaan senjata non-militer menggambarkan keinginan kedua pihak guna menghindari kemungkinan situasi di perbatasan berkembang menjadi konflik militer. Walau pejabat China tidak menjelaskan apakah ada korban di pihak mereka, editor tabloid milik pemerintah The Global Times lewat Twitter-nya mengatakan tentara mereka juga tewas dalam bentrokan tersebut.

Kantor berita ANI yang mengutip sumber anonim melaporkan, ada 43 serdadu Negeri “Panda” yang terluka atau terbunuh, meski tak ada konfirmasi langsung.

Apa yang terjadi di masa lalu?

Insiden tewasnya 20 tentara India itu merupakan yang pertama sejak ratusan orang tewas di kedua sisi dalam bentrokan perbatasan besar pada 1967 antara negara tetangga yang bersenjatakan nuklir, yang merupakan dua negara terpadat di dunia.

India dan China berperang singkat di Ladakh dan di timur laut India pada tahun 1962. Ketidakpercayaan satu sama lain kadang-kadang menyebabkan gejolak sejak saat itu. Pekerjaan infrastruktur di dekat atau di dalam wilayah yang disengketakan sering diikuti oleh meningkatnya ketegangan.

0 Komentar