Evakuasi 245 WNI di Pusat Virus Corona, Ini Persiapan Batik Air

Evakuasi 245 WNI di Pusat Virus Corona, Ini Persiapan Batik Air
Kabin krew dengan mengenakan baju steril melakukan persiapan akhir di dalam pesawat tipe A-330 milik Batik Air ID 8618 yang akan digunakan untuk menjemput Warga Negara Indonesia (WNI) di Wuhan, China, di Bandara Soekarno-Hatta, Tanggerang, Sabtu, 1 Februari 2020.Pemerintah Indonesia akan melakukan evakuasi 240 WNI yang ada di Wuhan dan selanjutkan akan dikarantina di Kepulauan Natuna. ANTARA
0 Komentar

JAKARTA-Sebelum menjemput WNI di Cina, Batik Air melakukan sejumlah persiapan. Persiapan ini sangat penting karena para WNI tersebut berada di pusat penyebaran virus corona, yakni di Wuha, Provinsi Hubei, Cina.

Seperti diketahui, Wuhan adalah pusat wabah virus corona yang sudah menewaskan 304 orang 14.300

Corporate Communications Strategic Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, menjelaskan penerbangan ke Wuhan merupakan misi kemanusiaan. Adapun jenis pesawat yang berangkat ke Cina ini adalah Airbus 330-300 CEO (18 kelas bisnis dan 374 kelas ekonomi) dengan registrasi PK-LDY Batik Air dalam “misi kemanusiaan”

Baca Juga:Julinten EdanEvakuasi 245 WNI, Pesawat Air Bus A330-300 Telah Mendarat di Wuhan

“Layanan operasional penerbangan bernomor ID-8618 adalah misi kemanusiaan bersama pemerintah dalam upaya mendukung program negara,” kata Danang Sabtu, 1 Februari 2020.

Pesawat Batik Air ini membawa 19 kru dan 30 tim medis, lepas landas dari Soekarno-Hatta Sabtu kemarin pukul 13.00 WIB dan dijadwalkan tiba di Tianhe Wuhan pada 19.00 waktu setempat.

Adapun penerbangan Batik Air misi kemanusiaan ini berpedoman kepada prinsip-prinsip dan standar operasional prosedur (SOP) kesehatan. Hal ini sangat penting untuk memastikan pengamanan awak pesawat, tim medis, tamu atau penumpang dan lainnya

Pencegahan virus corona dilakukan dengan penyemprotan cairan multiguna pembunuh kuman (disinfectant spray) sesuai prosedur yang berlaku. Selain itu, kru juga menyediakan dan menggunakan masker dan alat pelindung diri (APD), sarung tangan dan cairan/ gel pembersih tangan (hand sanitizer) guna antisipasi tertular pada awak pesawat dan petugas layanan darat.

Danang menyebut, Batik Air Airbus 330-300CEO ini telah didukung atau memiliki peralatan yang dapat menyaring udara di dalam pesawat. Setelah tiba di Indonesia, sesuai SOP, pesawat akan langsung masuk hangar (pusat perawatan pesawat) guna dilakukan pembersihan, sterilisasi dan perawatan. Seluruh awak pesawat yang bertugas dalam misi kemanusiaan “virus corona” ini juga akan menjalani proses karantina kesehatan dalam tahapan pengawasan (monitoring).

 “Batik Air menyampaikan terima kasih atas penunjukan dan kepercayaan pemerintah (regulator) yang telah diberikan kepada Batik Air dalam misi kemanusiaan ini,” tutur Danang. (*)

0 Komentar