Film Joker Mengancam Keamanan, Polisi AS Tingkatkan Kewaspadaan

Film Joker Mengancam Keamanan, Polisi AS Tingkatkan Kewaspadaan
POSTER FILM JOKER PADA SAAT PEMUTARAN PERDANA DI LOS ANGELES, AMERIKA SERIKAT (AS) PADA 29 SEPTEMBER 2019. FILM JOKER MENJADI KONTROVESI DI AS HINGGA POLISI SETEMPAT MENINGKATKAN KEAMANAN. TWITTER @JOKERMOVIE
0 Komentar

POLISI di kota-kota utama Amerika Serikat (AS) meningkatkan keamanan seiring dimulainya penayangan film “Joker” pada Kamis (4/10). Film tersebut dikhawatirkan bakal meningkatkan perilaku kekerasan.

Film “Joker” yang diangkat dari komik Batman dibintangi oleh Joaquin Phoenix. Pengamat film menyebut Joaquin sebagai aktor brilian yang menunjukkan perfoma luar biasa dalam perannya sebagai Joker, seorang penyendiri yang gemar melakukan aksi-aksi kekerasan demi ketenaran.

Biarpun begitu, tokoh Jahat dari DC Comic tersebutmenjadi kontroversi dan dikaitkan dengan penembakan massal pada 2012 di gedung bioskop Aurora, Colorado saat pemutaran film Batman “The Dark Knight Rises“. Keluarga korban menyatakan kekhawatirannya terhadap film “Joker” yang tidak akan ditayangkan di Bioskop Aurora.

Baca Juga:HUT TNI ke-74, Pamerkan Pesawat Tanpa Awak di Hadapan PresidenGunung Raung Kebakaran, 13 Pendaki Selamat

Petugas polisi bahkan menggunakan helm dan membawa senapan saat berjaga di pemutaran film “Joker” di New York Film Festival pada Rabu (2/10) malam waktu setempat. Penonton pun harus melewati pemeriksaan tas dan anjing K9 turut berjaga.

Polisi di New York, Los Angeles, dan Chicago menyatakan tak ada ancaman spesifik. Namun mereka tetap menambah petugas keamanan untuk memantau bioskop yang menayangkan film “Joker“.

Website Hollywood, Deadline, melaporkan beberapa petugas keamanan menyawar di dalam gedung bioskop. Namun New York Police Departement (NYPD) belum mengonfirmasi laporan tersebut.

Salah seorang penonton, Charles Kiwacs mengatakan penembakan di Bioskop Aurora merupakan kejadian yang terisolasi. “Saya pikir tidak perlu ada ketakutan. Saya rasa itu kebalikannya, orang-orang ingin pergi keluar dan menunjukkan film tersebut bisa menjadi hanya sebuah film,”ujar Charles yang juga pembawa acara dan produser podcast seperti dilansir dari Reuters pada Sabtu (5/10).

Tyson Sheehan, siswa musik dari Australia mengatakan ingin menonton film tersebut setelah melihat cuplikan film. Namun dia jadi khawatir dengan isu yang diangkat dalam film, terutama jika dikaitkan dengan peraturan senjata api di AS yang dianggapnya cukup longgar.

Dia pun mengurungkan niat menonton film “Joker“. “Ini benar-benar membuat saya mengurungkan niat untuk pergi ke bioskop dan menonton film tersebut. Setidaknya dalam minggu pertama atau kedua,”ujar Tyson.

0 Komentar