Hasil Riset Yayasan Raja Abdulazis: 40 kali Haji Ditunda Imbas Wabah hingga Pemberontakan

Hasil Riset Yayasan Raja Abdulazis: 40 kali Haji Ditunda Imbas Wabah hingga Pemberontakan
Ibadah Haji Tahun 1887 (Al Sayyid Abd al Ghaffar / Library of Congress)
0 Komentar

JAKARTA-Pemerintah Indonesia secara resmi telah memutuskan untuk tidak memberangkatkan jemaah haji tahun ini. Keputusan itu diumumkan Menteri Agama Fachrul Razi, Selasa (2/6/2020), terkait situasi pandemi Covid-19 yang belum mereda. Pemerintah Arab Saudi, selaku tuan rumah haji, belum mengeluarkan pengumuman terkait penyelenggaraan haji tahun ini.

https://www.youtube.com/watch?v=Zv3A4_8khJA

Namun, dengan wabah korona tipe baru saat ini, penyelenggaraan ibadah haji– dalam situasi normal melibatkan kumpulan massa dalam jumlah sangat besar dari berbagai penjuru dunia–menjadi sulit untuk dilaksanakan. Jika terselenggara, ibadah haji tahun ini akan berlangsung, akhir Juli mendatang. Apakah Arab Saudi akan menunda pelaksanaan ibadah haji atau menggelar dengan protokol dan lingkup terbatas, kita tunggu keputusan dari Riyadh.

Melihat sejarah pelaksanaan ibadah haji, penundaan ibadah haji pernah terjadi pada waktu-waktu yang lalu. Sepanjang 14 abad sejarah peradaban Islam, sudah 40 kali haji ditunda karena alasan wabah, pemberontakan, perang, hingga konflik politik. Catatan ini diuraikan oleh Yayasan Raja Abdulaziz untuk Riset dan Arsip (King Abdulaziz Foundation for Research and Archives) atau Darah.

Baca Juga:Bukan yang pertama kali, Tahun 1814 Arab Saudi Pernah Menutup Ibadah HajiSelama Buron KPK, Inilah 8 Lokasi Tempat Persembunyian Mantan Sekretaris MA Nurhadi

Para ahli sejarah Islam yang dikutip lembaga tersebut menyebutkan bahwa alasan penundaan pelaksanaan ibadah haji bermacam-macam, di antaranya, yaitu mulai dari karena penyebaran penyakit dan wabah, krisis politik dan tiadanya jaminan keamanan, hingga krisis ekonomi.

https://twitter.com/jannishagmann/status/1267408359008940032?s=20

Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Mohammad Saleh bin Taher Benten mengatakan dalam wawancara dengan televisi Al Ikhbaria, 31 Maret 2020, bahwa kesehatan jamaah dan warga Arab Saudi sebagai tuan rumah penyelenggaraan haji menjadi prioritas. Alasan kesehatan telah membuat Riyadh menutup pintu umrah sejak awal Maret 2020.

Benten, yang masih memiliki darah keturunan dari warga Banten itu, pun meminta calon jamaah haji bersabar menanti, apakah ibadah haji 2020 akan diselenggarakan atau tidak.

Penundaan pertama

Harian Arab Saudi berbahasa Inggris, Arab News, pada 4 April 2020 menurunkan laporan soal beberapa peristiwa yang menyebabkan ibadah haji tidak terselenggara. Mengutip laporan Darah, harian itu menyebutkan bahwa untuk pertama kali ibadah haji tidak terselenggara pada tahun 930 M saat kelompok Qarmatiah, salah satu cabang dari kelompok Syiah Ismailiyah Tujuh Imam, memberontak kekhalifahan Abbasiyah.

0 Komentar