Ini Pengakuan Pasien Corona, Bunyi Paru-Paru Seperti Keran Dibuka Setengah

Ini Pengakuan Pasien Corona, Bunyi Paru-Paru Seperti Keran Dibuka Setengah
lustrasi pasien yang diduga terinfeksi virus "corona". ( Foto: Antara medis membawa seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terduga COVID-19 di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik Medan, Sumatera Utara, Rabu (18/3/2020). Saat ini pihak rumah sakit telah mengisolasi 10 orang PDP terduga COVID-19 dan tiga orang PDP telah dinyatakan negatif/sudah dipulangkan. ANTARA FOTO/Septianda Perdana/foc.
0 Komentar

Selanjutnya, pasangan suami isteri yang bermukim di Gorong-gorong, Kelurahan Kebun Siri, Timika, itu mulai menunjukkan tanda dan gejala, seperti influenza, batuk dan demam. Awalnya mereka berkesimpulan mungkin hanya tanda-tanda kelelahan. Lantaran keluhan flu, batuk disertai demam tidak kunjung berhenti, SPP dan RDL memutuskan pergi berobat ke sebuah klinik kesehatan di Timika. Keduanya tidak lupa mengenakan masker penutup mulut dan hidung.

Di klinik kesehatan itu, dokter dan petugas medis sudah mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap dan tidak terjadi sentuhan fisik selama proses pengobatan berlangsung.“Kejadian itu pada awal bulan April, kami pergi berobat ke klinik. Kami merasa bersalah, tapi saat itu kami tidak tahu kalau sudah terinfeksi Covid-19,” kata SPP.

Meski sudah mengonsumsi obat-obatan yang diberikan oleh pihak klinik, namun keluhan flu, batuk dan demam yang dialami pasangan suami isteri itu juga tidak berhenti. Mereka berdua kembali lagi memeriksakan diri ke klinik kesehatan lain lantaran menduga terserang penyakit malaria. Malaria hingga kini menjadi salah satu dari tiga penyakit tertinggi di Mimika, selain infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan diare.

Baca Juga:Mantan Panglima TNI Djoko Santoso Meninggal Dunia, Dimakamkan di San Diego HillsSeskab: Perpres Nomor 60 Tahun 2020 Murni Soal Tata Ruang Jabodetabek-Punjur

“Saya merasakan gejala mirip seperti terserang malaria, misalnya meriang dan sulit mengonsumsi makanan, tapi hasil pemeriksaan malaria dinyatakan negatif,” ujar SPP.

Ketika itu kondisi SPP dan RDL kian bertambah buruk. SPP mengaku mulai mengalami sesak nafas. Keadaannya mulai drop. Dia lalu mencari tahu kondisi penyakitnya melalui internet sehingga berkesimpulan bahwa apa yang mereka alami mengarah ke gejala Covid-19. “Saya sudah tidak bisa cium bau. Saya tes ambil minyak kayu putih, kan (baunya) tajam sekali. Saya taruh banyak di tangan, tapi kok tidak tercium baunya,” tutur SPP.

RSUD MimikaLantaran kesehatan yang tak kunjung pulih bahkan semakin memburuk, SPP dan RDL kemudian memutuskan untuk memeriksakan diri ke RSUD Mimika. RSUD Mimika merupakan salah satu rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di Provinsi Papua.Sebelum ke RSUD Mimika, SPP dan suami sudah menyiapkan bekal pakaian, maupun perlengkapan lainnya, terutama kesiapan mental jika kelak keduanya didiagnosis terinfeksi Covid-19.“Hari itu kami berdua pagi-pagi ke RSUD Mimika. Kami berdua langsung diperiksa, sampai pukul 14.00 WIT dokter memutuskan kami berdua berstatus pasien dalam pengawasan (PDP). Hari itu juga kami diisolasi di RSUD Mimika dan pada sore harinya langsung diambel swab dan diinfus,” kata SPP.

0 Komentar