Kematian Capai 60.000, Pandemi Corona AS Bakal Lebih Mematikan dari Wabah Flu Musiman Sejak 1967

Kematian Capai 60.000, Pandemi Corona AS Bakal Lebih Mematikan dari Wabah Flu Musiman Sejak 1967
Petugas medis memindahkan pasien virus Corona di Rumah Sakit Umum Mexico City, Meksiko, 23 April 2020. Lima negara dengan kasus Corona tertinggi saat ini yaitu, Amerika Serikat, Spanyol, Italia, Prancis, dan Jerman. REUTERS/Gustavo Graf
0 Komentar

JAKARTA-Angka kematian akibat virus Corona di Amerika Serikat diprediksi akan lebih banyak daripada jumlah kematian flu musiman sejak 1967.

Total kematian AS kini mencapai 60.000 pada hari Rabu dan wabah akan segera lebih mematikan daripada musim flu sejak 1967, menurut penghitungan Reuters, 30 April 2020.

Musim flu terburuk Amerika dalam beberapa tahun terakhir adalah pada 2017-2018 ketika lebih dari 61.000 orang meninggal, menurut Pusat Pengendalian Penyakit dan Preventihere AS (CDC).

Baca Juga:Beriklan di Facebook, Sopir Mobil Travel Ditangkap Lantaran Angkut PemudikTidak Berpotensi Tsunami, Sukabumi Diguncang Gempa M 5,0, Terasa hingga Bogor

Satu-satunya musim flu yang mematikan adalah pada tahun 1967 ketika sekitar 100.000 orang Amerika meninggal, 1957 ketika 116.000 meninggal, dan flu Spanyol tahun 1918 ketika 675.000 meninggal, menurut CDC.

Amerika Serikat memiliki angka kematian virus Corona tertinggi di dunia dan rata-rata 2.000 orang setiap hari meninggal pada bulan April.

Kematian AS pertama dicatat pada 29 Februari tetapi pengujian baru-baru ini di California menunjukkan kematian pertama mungkin terjadi pada 6 Februari, dengan virus yang beredar beberapa minggu lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya.

Pada hari Selasa, kematian penyakit COVID-19 di Amerika Serikat melampaui total 58.220 orang Amerika yang terbunuh selama 16 tahun keterlibatan militer AS selama Perang Vietnam. Sementara total kasus infeksi virus Corona AS pada Selasa menembus angka 1 juta.

Pejabat kesehatan masyarakat negara bagian mengatakan jumlah infeksi virus Corona sebenarnya dianggap lebih tinggi karena kurangnya pekerja terlatih dan kapasitas pengujian yang terbatas.

Washington University memprediksi virus Corona bisa merenggut hampir 73.000 nyawa warga Amerika pada 4 Agustus mendatang, menurut model prediksi yang sering dikutip pejabat Gedung Putih.

Pada awal Maret, prediksi virus Corona akan membunuh lebih banyak orang Amerika daripada flu tidak terpikirkan oleh banyak politisi menyepelekan ancaman virus ini.

Baca Juga:Masjid hingga Sekolah Rusak, Gempa Tektonik Magnitudo 5,6 Goyang Sumatera Utara,Selisih Dua Menit Ada 2 Gempa di Wilayah Sumatera dan Jawa

Pada 9 Maret Presiden Donald Trump mengatakan tahun lalu 37.000 orang Amerika meninggal karena Flu biasa dan rata-rata antara 27.000 dan 70.000 korban jiwa per tahun. “Tidak ada yang ditutup, kehidupan & ekonomi terus berjalan. Saat ini ada 546 kasus yang dikonfirmasi dari CoronaVirus, dengan 22 kematian. Jadi pikir lagi tentang itu!” kata Trump saat mengecilkan ancaman virus Corona dengan membandingkan korban flu musiman.

Pada 11 Maret, Wali Kota New York, seorang Demokrat Bill de Blasio, mengatakan kepada warga New York saat wawancara radio warga boleh makan di restoran jika mereka tidak sakit.

0 Komentar