Kemenko Marves Kirim Kapal Riset ARA,Temukan Potongan Logam di Dasar Laut

Kapal ARA Kemenko Marves
Kapal ARA Kemenko Marves
0 Komentar

JAKARTA-Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) ikut terjun membantu proses pencarian jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang hilang kontak pada Sabtu lalu (09-01-2021). Kemenko Marves mengirim bantuan Kapal Riset (KR) ARA ke sekitar lokasi titik hilangnya pesawat dengan rute penerbangan Jakarta-Pontianak.

Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves Safri Burhanuddin mengatakan pada Selasa (12-01-2020), KR ARA telah memulai misi pencarian potongan badan pesawat dan Black box dari Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di sektor II sesuai instruksi dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS). 

Misi ini dikuti oleh 10 orang Tim dari Kemenkomarves dan MTCRC (Marine Technology Cooperation Research Center) yang dikoordinir oleh Andreas A. Hutahaean. 

Baca Juga:KNKT dan Sriwijaya Air SJ-182 Temui Keluarga Penumpang dan Awak PesawatVideo: Begini Tahapan Pengunduhan Data Black Box FDR Sriwijaya Air SJ 182

“Pada misi ini, KR ARA dilengkapi peralatan Multibeam Echosounder yang terintegrasi dengan High Resolution Global Positioning System (HR-GPS) yang mampu memonitoring dan “menyapu” dasar perairan hingga radius beberapa ratus meter secara tiga dimensi,” kata Deputi Safri dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (13/1). 

Deputi Safri menjelaskan, dari hasil pemantauan echosounder, tim mengidentifikasi bahwa terdapat beberapa objek yang diduga potongan logam di dasar perairan pada sektor II titik pencarian yang telah ditentukan sebelumnya. Gambaran adanya benda berbahan logam itu diduga berasal dari potongan pesawat Sriwijaya Air yang diperoleh dari tujuh titik pencarian dengan cara disisir atau dilalui menggunakan KR ARA. 

Setelah mengidentifikasi dan memperoleh temuan itu, Tim Kemenko Marves dan MTCRC selanjutnya meneruskan dan menyampaikan ke pihak BASARNAS sebagai Koordinator Pencarian dan Evakuasi Pesawat Sriwijaya Air tersebut.

“Pada hari Selasa, survei terhambat akibat cuaca dan gelombang yang cukup tinggi berkisar 1-1,5 meter menjelang sore hari. Oleh karena itu, disarankan agar untuk survey selanjutnya tim Kemenko Marves dan MTCRC dapat mulai survei lebih pagi lagi sekitar pukul 06.00 WIB,” terangnya. 

Pada proses pencarian ini, Tim Kemenko Marves dan MTCRC menempuh perjalanan sekitar satu jam lebih menuju lokasi yang menjadi titik jatuhnya pesawat Sriwijaya Air dan jaraknya sekitar 16 mil dari titik sandar KR ARA di wilayah Muara Baru, Jakarta Utara. Cuaca dan gelombang yang kurang bersabat membuat jalannya misi kurang maksimal, bahkan KR ARA dan tim harus sandar ke Pulau Lancang, Kepulauan Seribu sejenak. 

0 Komentar