Kondisi Wamena Pulih, 11 Ribu Warga Eksodus Ancam Perekonomian

Kondisi Wamena Pulih, 11 Ribu Warga Eksodus Ancam Perekonomian
0 Komentar

Demonstrasi yang berujung kerusuhan di Wamena pada 23 September menyebabkan sedikitnya 33 orang meninggal dunia dan mengakibatkan kerusakan bangunan rumah warga, kantor, kios, dan fasilitas umum. Kerusuhan itu disebut bermula dari kesalahpahaman terkait ucapan rasialis dari seorang guru di lokasi itu. Saksi mata menyatakan, kebanyakan perusuh bukan warga asli Wamena.

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengungkapkan, kondisi keamanan di Wamena berangsur pulih. Dia mengatakan, seluruh aktivitas warganya mulai mendekati sediakala termasuk roda ekonomi yang berputar kembali.

“Aparat keamanan akan terus menjaga situasi sekaligus terus mengembangkan penyidikan untuk melakukan pengejaran terhadap para pelaku kerusuhan,” kata Irjen Paulus Waterpauw saat dihubungi, Kamis (3/10).

Baca Juga:(SALAH) Lutfi Alfiandi Ditangkap karena Melecehkan BenderaIndustri Tekstil Terpuruk Akibat Gempuran Produk Impor China

Dia mengatakan, kepolisian juga sudah menahan tujuh tersangka kerusuhan. Dia menjanjikan aparat keamanan akan terus mengejar pelaku lainnya demi menegakkan hukum di Indonesia.

Irjen Paulus mengatakan, berangsur kondusifnya situasi di Wamena diharapkan akan percepatan pemulihan baik dalam hal ekonomi maupun sosial. Dia mengklaim, pasar yang menjadi pusat kegiatan masyarakat di Jalan Irian, Wamena, sudah diramaikan pedagang yang menjajakan aneka kebutuhan pokok.

Di tengah kota, dia mengatakan, terutama di Jalan Trikora sudah mulai ramai dilalui kendaraan para pegawai dan pekerja menuju tempat mereka bekerja. Meski, diakuinya, masih ada pengungsi yang bertahan di sejumlah tempat, termasuk di kantor Polres Jayawijaya dan fasilitas milik TNI di Wamena.

Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta juga berharap pemulihan perekonomian di Wamena, Papua, bisa berjalan dengan cepat. Dia mengatakan, perdagangan bahan kebutuhan pokok di wilayah tersebut memberikan kontribusi kedua terbesar sekitar 16,5 persen bagi perekonomian Wamena setelah sektor transportasi dan pergudangan yang menyumbang 18,7 persen.

“Saya berharap hal-hal positif yang sudah terjadi di Papua, baik itu pertumbuhan ekonomi maupun situasi politik serta sosial yang kondusif tetap terjaga agar sama majunya dengan wilayah Indonesia lainnya,” kata Arif dalam keterangan resmi. (Antara)

0 Komentar