Kritik ILC TV One, Warga Perum Studio Alam Indah Lapor Dewan Pers

Kritik ILC TV One, Warga Perum Studio Alam Indah Lapor Dewan Pers
Warga Perum Studio Alam Indah, Anis Hidayah/Net
0 Komentar

JAKARTA-Acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang digelar TV One pada Selasa malam (3/3) menuai kritik dari warga Perumahan Studio Alam Indah, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat.

Anis Hidayah, warga dari perumahan tempat pasien positif corona berdiam itu, mengurai penyesalan atas apa yang ditampilkan acara bertajuk “Ketika Corona Sudah Sampai di Indonesia”.

Pendiri Migrant Care tersebut kecewa lantaran acara yang dipandu Karni Ilyas mendatangkan seorang yang disebut berasal dari Perumahan Studio Alam Indah. Padahal yang bersangkutan bukan warga perumahan.

Baca Juga:Rusuh Ojol Vs Debt Collector, Berawal dari Tarik Paksa KendaraanSeorang WNA Jepang Diisolasi di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta

“Yang bersangkutan bukan warga kami, hanya berkunjung ke rumah kakaknya di perumahan kami,” ujarnya melalui akun Facebook pribadinya, Rabu (4/3).

Anis Hidayah mengaku pihaknya memang sempat diundang ke ILC, tapi warga kompak menolak untuk datang. Hanya saja dia menyesalkan lantaran pihak TV One memaksakan dan menghadirkan orang yang bukan dari Perumahan Studio Alam Indah.

“Katanya Mbak F tidak kenal dengan pasien, ya iyalah dia hanya berkunjung ke perumahan kami,” sambungnya.

Anis yang merupakan istri dari RT tempat pasien I dan II corona itu, semakin kecewa lantaran apa yang disampaikan oleh pasangan suami istri tersebut tidak sesuai realitas.

“Katanya tukang sayur tidak berani lagi masuk ke perumahan kami, itu tidak benar. Kemarin pagi ada tukang sayur yang masuk,” sambungnya.

Lebih lanjut, Anis mengurai bahwa pasien II yang merupakan ibu dari pasien I merupakan warga senior di perumahan mereka.

“Beliau dosen, seorang penari jawa profesional yang prestasinya mendunia, menerima banyak penghargaan internasional,” sambungnya.

Baca Juga:Jabar Sosialisasikan Covid-19 Sampai Level RW lewat Sapa WargaInilah Misi Raja Belanda ke Indonesia 9-13 Maret

Pasien II tersebut merupakan sosok membumi yang ramah kepada semua warga, bergaul, dan peduli sesama. Bahkan sesekali sering berolahraga bersama dan bertanam organik bersama. Termasuk diskusi bareng.

“So, stop penghakimi pasien. Stop menyebarkan foto-foto pasien. Kita doakan bersama semoga kedua pasien segera sembuh dan kembali beraktivitas dan berkumpul dengan kami lagi,” sambungnya.

Kepada TV One, Anis menyebut pihaknya menyesalkan kejadian ini dan berencana secepatnya melapor ke Dewan Pers.

“Untuk TV one, kami menyesalkan attitude anda. Sebagai media mestinya mengedukasi masyarakat dengan informasi yang akurat. Kami warga perumahan akan melaporkan ke Dewan Pers,” ujarnya.

0 Komentar