Lusinan Agen Dinas Rahasia AS Isolasi Diri Diduga Terinfeksi Corona

Lusinan Agen Dinas Rahasia AS Isolasi Diri Diduga Terinfeksi Corona
Seorang agen Dinas Rahasia mengawal Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (Foto: Getty Images)
0 Komentar

JAKARTA-Lusinan agen Secret Service (Dinas Rahasia) Amerika Serikat (AS) yang bertugas mengawal Presiden Donald Trump, dilaporkan mengisolasi diri karena diduga terinfeksi virus corona (Covid-19).

Para agen Dinas Rahasia itu, diperintahkan untuk mengisolasi diri karena melakukan kontak dengan dua agen yang telah dinyatakan positif terinfeksi Covid-19, setelah bertugas mengawal Presiden Donald Trump, saat melakukan kampanye perdana di Tusla, Oklahoma, pada 20 Juni 2020. 

Laporan Dinas Rahasia AS menyebutkan, ada enam staf kampanye Donald Trump yang telah dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 pada Jumat (19/6/2020) atau sehari menjelang kampanye Donald Trump di Tusla, Oklahoma. Dua dari enam staf tersebut adalah agen Dinas Rahasia AS.

Baca Juga:Perintah Megawati Usai Kasus Pembakaran Bendera PDIP: Rapatkan BarisanKonser Virtual Bertajuk “Sing with Me” Raisa Andriana, 27 Juni

Saat dikonfirmasi Washington Post, Dinas Rahasia AS tidak mengatakan berapa banyak karyawan yang terinfeksi atau terisolasi. Namun beberapa sumber mengatakan puluhan agen dan petugas Dinas rahasia yang mengikuti pertemuan perencanaan kampanye Donald Trump bersama dua agen yang positif Covid-19, telah diminta untuk melakukan tes Covid-19 dan mengisolasi diri.

“Jumlah agen yang dikarantina di bawah dua puluh orang,” kata seorang petugas yang menolak disebut identitasnya, seperi dikutip CNN, Kamis (25/6/2020).

CNN juga mengutip e-mail internal yang mengatakan bahwa agen-agen Dinas Rahasia yang terlibat dalam kampanye Presiden Donald Trump di Tusla, harus diuji 24 hingga 48 jam sebelum penempatan.

Juru bicara Dinas Rahasia, Catherine Milhoan, mengatakan badan itu tetap siap, termasuk para agen dan staf, untuk memenuhi semua tugas yang diperlukan. “Kami akan tetap siap dan akurat dalam menjalankan tugas dengan setiap implikasinya,” ujar Catherine Milhoan.

Meski jauh dari target, kampanye Donald Trump di Tusla, dihadiri sekitar 6.200n orang. Hal itu menimbulkan kekhawatiiran terkait penyebaran virus corona. Belum diketahui apakah kampanye Donald Trump akan berdampak pada tingkat infeksi di Tulsa. Tetapi pada Rabu (24/6/2020), para pejabat melaporkan rekor 259 kasus baru Covid-19 yang dikonfirmasi di kota itu. (Washington Post)

0 Komentar