Menteri PUPR Dampingi Raja dan Ratu Belanda Keliling Yogyakarta

Menteri PUPR Dampingi Raja dan Ratu Belanda Keliling Yogyakarta
Raja Belanda, Willem-Alexander dan Ratu Maxima melakukan kunjungan kenegaraan ke Yogyakarta, Rabu (11/03). Mereka bertemu Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X.
0 Komentar

YOGYAKARTA-Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mendampingi Raja Belanda, Willem-Alexander dan Ratu Maxima melakukan kunjungan kenegaraan ke Yogyakarta, Rabu (11/03). 

Kunjungan ini dilakukan dalam rangka peningkatan kerja sama antara Indonesia dengan Belanda. 

“Kunjungan Raja dan Ratu serta beberapa Menteri dan pengusaha Belanda adalah dalam rangka meningkatkan kerja sama dengan Indonesia. Kunjungan ini yang pertama dilakukan sejak 25 tahun silam, terakhir Raja Belanda ke Indonesia pada 1995,” ujar Basuki, Selasa (10/03).

Baca Juga:Keluarga Pangeran Diponegoro: Ada Satu Keris yang Dianggap Lebih Penting dari Keris Kyai Nogo Siluman, Keris itu Bernama Kyai Ageng BondoyudoNilai Penerimaan E-Samsat 2019 Melalui E-Commerce Mencapai Rp 406 Miliar

Kunjungan ke Yogyakarta merupakan kunjungan hari ketiga dari total lima hari Raja dan Ratu Belanda berada di Indonesia. 

Agenda pertama yang dikunjungi di Yogyakarta adalah Keraton Yogyakarta untuk bertemu dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X. Kunjungan ini diakhiri dengan makan siang bersama.

Selanjutnya, kunjungan dilakukan ke Kampung Connected kemudian ke Universitas Gadjah Mada (UGM). 

Di UGM, Raja Willem-Alexander dan Ratu Maxima diterima oleh Rektor UGM, Panut Mulyono serta mendapatkan kesempatan mendengarkan hasil-hasil kolaborasi UGM dengan universitas di Belanda. Salah satunya dalam bidang pengembangan keanekaragaman hayati. 

Agenda terakhir yang dikunjungi adalah Kompleks Candi Prambanan. Di sini Raja dan Ratu Belanda melakukan dialog lintas agama dan mengelilingi kompleks Candi Prambanan yang ditutup dengan menyaksikan Sendratari Ramayana dan pertunjukan musik Rubah di Selatan.

Kunjungan ini menjadi momen bagi Indonesia dan Yogyakarta, untuk mempromosikan sektor pariwisata. 

Sebelumnya, untuk meningkatkan traffic wisatawan berkunjung ke Yogyakarta dan sekitarnya, Kementerian PUPR telah membangun dua underpass, yakni Underpass Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulonprgo dan Underpass Kentungan di Sleman. 

Baca Juga:WNA Positif Corona, Pasien Nomor 25 Meninggal DuniaUPDATE: Pasien Positif Virus Corona Bertambah 7, Total 34

Underpass YIA sepanjang 1.4 km merupakan underpass terpanjang di Indonesia. Pembangunan underpass ini bertujuan agar akses Jalur Nasional Pantai Selatan (Pansela) Jawa yang menghubungkan Purworejo dan Wates – Yogyakarta tetap terbuka karena pembangunan YIA memotong jalan Pansela yang lama.

Untuk Underpass Kentungan sepanjang 900 meter juga telah rampung dibangun. Underpass yang terletak  di perempatan Jalan Kaliurang-Ringroad Utara, Kabupaten Sleman ini akan mengurai simpul kemacetan akibat pertemuan lalu lintas dari empat arah.

0 Komentar