Ngotot Nikah, Pengantin Baru Malam Pertama di Penjara

Ngotot Nikah, Pengantin Baru Malam Pertama di Penjara
Foto: Twitter
0 Komentar

RICHARDS BAY—Sepasang pengantin baru harus menghabiskan malam pertama mereka sebagai suami istri di sel polisi. Itu setelah mereka ngotot melangsungkan pernikahan meskipun ada lockdown akibat virus corona.

Tak hanya pengantin, ke-50 tamu dan pastor juga ditangkap. Polisi mendatangi tempat pesta pernikahan setelah mendapat informasi bahwa ada pernikahan yang dilakukan di KwaZulu-Natal, Afrika Selatan di tengah adanya larangan berkumpul.

https://twitter.com/iammzilikazi/status/1246790462977069056?s=21

Pengantin pria terlihat di video membantu istri barunya ke mobil polisi dengan masih mengenakan gaun pengantinnya. Pasangan itu, yang belum disebutkan namanya beserta para tamu mereka akan muncul di pengadilan pada hari Senin.

Baca Juga:Dampak Pandemi Corona, Ketua Komisi I DPR Minta Pemerintah Beri Insentif ke Perusahaan MediaDokter Syok Lihat Korban Meninggal Akibat Corona, Gubernur New York: Setiap Angka adalah Wajah Seseorang

Afrika Selatan memiliki jumlah kasus corona terkonfirmasi tertinggi di Afrika, yaitu 1.845 dengan 18 kematian. Akan tetapi angka itu diperkirakan akan meningkat ketika pemerintah memulai melakukan pengujian massal.

Menurut aturan di negara itu, orang hanya diperbolehkan meninggalkan rumah untuk hal penting seperti membeli makanan atau mencari bantuan medis. Sejauh ini, polisi sudah menangkap lebih dari 17.000 orang selama beberapa hari pertama lockdown. Sebagian besar karena melanggar aturan.

Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa memberi “cuti khusus” selama dua bulan kepada Menteri Komunikasi pada hari Rabu karena melanggar aturan lockdown. Ia ketahuan makan siang dengan mantan pejabat.

Ramaphosa mengambil tindakan setelah foto Stella Ndabeni-Abrahams muncul di media sosial dimana ia terlihat makan siang. Foto itu membuat marah warga Afrika Selatan yang terkurung di rumah mereka selama 21 hari lockdown yang dimulai pada 27 Maret.

“Presiden sangat percaya bahwa tidak ada seorang pun, termasuk menteri, yang berada di atas hukum Dia mengatakan tidak ada dari kita yang harus merusak upaya nasional kita untuk menyelamatkan hidup dalam situasi yang sangat serius ini,” kata juru bicara Ramaphosa Khusela Diko dikutip dari Metro.

Dalam sebuah video yang diposting di Twitter, Ndabeni-Abrahams meminta maaf. “Saya ingin menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat luas karena melanggar aturan lockdown untuk mengekang penyebaran COVID-19. Saya sangat menyesal,” ujarnya. (amr/fajar/fin)

0 Komentar