Pakar UGM Paparkan Penggunaan Disinfektan Yang Tepat Cegah Penyebaran Covid-19

Pakar UGM Paparkan Penggunaan Disinfektan Yang Tepat Cegah Penyebaran Covid-19
0 Komentar

YOGYAKARTA-Menjaga kebersihan menjadi salah satu cara memutus mata rantai penularan Covid-19. Berbagai cara dilakukan seperti menggunakan antiseptik untuk membasuh tangan dan bagian tubuh, dan disinfektan yang diusapkan atau disemprotkan pada benda mati yang mungkin terpapar virus. 

Namun, saat ini di masyarakat muncul fenomena penyemprotan disinfektan secara  masif di berbagai tempat, bahkan dilakukan langsung ke tubuh manusia.

Dikutip beritaradar.com dari laman resmi UGM, Peneliti Fakultas Farmasi UGM, Dr. rer. nat., Endang Lukitaningsih, S.Si., M.Si., Apt., menjelaskan disinfektan adalah bahan kimia yang dipakai untuk menghambat atau membunuh mikroorganisme seperti bakteri, virus, dan jamur kecuali spora bakteri pada permukaan benda mati seperti lantai, furniture, dan ruangan.

Baca Juga:Pakar Transportasi UGM Imbau Pemerintah Larang MudikIni Pernyataan Lengkap Kemenkes Soal Penetapan PSBB Suatu Wilayah

“Disinfektan tidak digunakan pada kulit ataupun selaput lendir karena berisiko mengiritasi kulit dan berpotensi memicu kanker. Hal ini berbeda dengan antiseptik yang memang ditujukan untuk disinfeksi pada permukaan kulit dan membran mukosa,”katanya saat konferensi pers secara daring, Senin (6/4). 

Disinfektan juga bisa digunakan untuk membersihkan permukaan benda dengan mengusap larutan disinfektan di bagian yang terkontaminasi. Misalnya, pada lantai, dinding, tombol lift, permukaan meja, daun pintu, dan lainnya. Pemakaian disinfektan dengan teknik spray atau fogging telah digunakan untuk mengendalikan jumlah antimikrobia dan virus di ruangan yang berisiko tinggi.

Sementara pada ruangan yang sulit dijangkau biasanya digunakan sinar UV dengan panjang gelombang tertentu. Proses ini akan mencegah penularan mikroorganisme patogen dari permukaan benda ke manusia. 

Apabila ingin menggunakan disinfektan, Endang menyampaikan ada beberapa produk yang direkomendasikan untuk disinfeksi. Contohnya, sodium hipoklorit, amonium kuartener (sejenis deterjen kationik), alkohol 70 persen dan hidrogen peroksida. Kendati begitu dia mengimbau masyarakat untuk selalu memperhatikan petunjuk penggunaan pada label agar produk dapat digunakan dengan aman dan efektif. 

“Konsentrasi disinfektan yang dipakai perlu diperhatikan. Selain itu waktu kontak antara objek dengan disinfektan antara 1-10 menit tergantung jenisnya, serta gunakan sarung tangan dan pastikan ventilasi yang baik untuk mengurangi paparan saat penggunaan,”urainya. 

0 Komentar