Pasien Tak Jujur, Petugas Medis Jadi Korban dan Picu Meluasnya Wabah Covid-19

Pasien Tak Jujur, Petugas Medis Jadi Korban dan Picu Meluasnya Wabah Covid-19
Para petugas medis di sebuah puskesmas di Aceh mengenakan jas hujan untuk melayani pasien di tengah wabah virus corona (COVID-19), 8 April 2020. (Foto: Antara via Reuters)
0 Komentar

SEMARANG-Seorang perawat di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi di Semarang virus corona atau Covid-19. Ini kali kedua anggota tim medis rumah sakit tersebut meninggal, korban pertama positif virus corona dan korban kedua dalam status PDP. Selain itu 46 dokter, perawat, dan petugas lainnya di rumah sakit itu harus dikarantina karena tertular Covid-19 saat merawat pasien

Penularan dari pasien ke tim medis di RSUP Dr. Kariadi bermula dari seorang pasien yang tidak terbuka tentang riwayat penyakitnya ketika menjalani pemeriksaan awal. Pasien itu tidak mengungkap rekam jejak kontaknya dengan orang atau daerah zona merah di mana virus mematikan itu sedang merebak.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Jumat (17/4), di akun media sosialnya, menyesalkan ketidakjujuran warga atau pasien saat diperiksa tim medis. Menurut Ganjar, penularan ke tim medis ini menjadi pembelajaran dan meminta warga atau pasien jujur saat diperiksa tim medis

https://twitter.com/ganjarpranowo/status/1251158407710511111?s=19

Baca Juga:Penulis Novel Tere Liye Sindir Pemerintah yang Tidak Bereaksi Turunkan Harga BBMIDI: Jumlah Korban Meninggal Dunia Akibat Virus Corona Mungkin Capai 1.000

Seorang warga Grobogan, Jawa Tengah, ketahuan berbohong pada petugas medis ketika berobat. Ia yang baru saja mudik dari Jakarta, tetapi mengaku tak memiliki riwayat bepergian dari zona merah Covid-19. Dia dinyatakan positif virus corona. Karena kebohongannya, 20 pegawai RSUD Purwodadi harus menjalani dua kali tes cepat atau rapid test untuk memastikan kondisi kesehatan mereka.

Kasus serupa terjadi di Purwodadi Jawa tengah. Seorang warga yang memeriksakan diri ke layanan kesehatan berbohong saat diperiksa tim medis terkait riwayat perjalanan. Ia tidak mengatakan baru pulang dari luar negeri, padahal hasil tes menunjukkan ia positif corona. Walhasil 76 anggota tim medis hingga petugas pendaftaran dan tenaga kebersihan yang sempat kontak langsung dengannya kini harus menjalani tes cepat.

Tak hanya di Jawa Tengah, ketidakjujuran warga atau pasien saat diperiksa tim medis juga terjadi di Pelalawan, Riau. Seorang tim medis di daerah tersebut positif virus corona dan menjadi pasien ke 18 karena kontak dengan dua warga yang berbohong saat diperiksa kesehatannya. Keduanya kemudian terbukti positif corona.

Sementara itu, seorang mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo positif virus corona. Rektor UNS Solo, Profesor Jamal Wiwoho, Jumat (17/4), mengonfirmasi ada seorang mahasiswi yang saat ini menjalani isolasi di rumah sakit kampus setempat.

0 Komentar