Perancis dan Lebanon Konfirmasi Kasus Pertama Varian Baru Covid-19 Inggris

Perancis dan Lebanon Konfirmasi Kasus Pertama Varian Baru Covid-19 Inggris
Menteri Kesehatan pemerintahan sementara Lebanon Hamad Hassan /Twitter
0 Komentar

JAKARTA-Otoritas kesehatan di Perancis dan Lebanon telah mengonfirmasi kasus pertama di negara mereka terkait virus korona varian baru, yang telah berujung pada pembatasan perjalanan global dan tindakan lockdown ketata di Inggris.

Kementerian kesehatan Perancis mengatakan, seorang warga negara Perancis yang tiba dari London pada 19 Desember telah dinyatakan positif tertular varian baru pada hari Jumat (25/12).

Ia dilaporkan tidak memiliki gejala apapun dan tengah menjalani isolasi di rumahnya di pusat kota Tours, demikian dilansir Al Jazeera (26/12).

Baca Juga:3 Januari 2021: Israel-Asia Center Gelar Program Israel-Indonesia Futures Gandeng Start-Up Nation CentralLedakan Bom Mobil Natal Nashville, Kemenlu: Tidak Ada WNI yang Jadi Korban

Pihak berwenang juga disebutkan telah melakukan contact-tracing terhadap para tenaga kesehatan yang telah merawat pria tersebut. Setiap personal yang masuk dalam contact tracing dinilai rentan, dan akan menjalani isolasi.

Selain kasus pertama ini, beberapa sampel positif lain yang kemungkinan menunjukkan varian VOC 202012/01 tengah diteliti oleh laboratorium spesialis Perancis, Institut Pasteur.

Sementara itu di Lebanon, pelaksana tugas menteri kesehatan negara tersebut mengatakan pada hari Jumat bahwa kasus varian baru terdeteksi pada penerbangan yang tiba dari London.

Middle East Airlines penerbangan 202 tiba pada 21 Desember, kata Hamad Hassan, yang mengakibatkan semua penumpang dalam penerbangan tersebut beserta keluarga mereka harus menjalani perosedur tindakan pencegahan.

https://twitter.com/Hamad_hassan20/status/1342415595774631937?s=20

Di negara lainnya, seperti Italia, pihak otoritas kesehatan setempat telah mendeteksi strain baru pada seorang pasien di Roma, sementara Jepang melaporkan lima kasus pada penumpang yang datang dari Inggris.

Singapura mengonfirmasi satu kasus varian baru, sedangkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan sembilan kasus telah terdeteksi di Denmark dan masing-masing satu di Belanda dan Australia. (*)

0 Komentar