Putra Sulung dan Menantu Jokowi, Media Asing Soroti Dinasti Politik di Pilkada 2020

Putra Sulung dan Menantu Jokowi, Media Asing Soroti Dinasti Politik di Pilkada 2020
Presiden Joko Widodo dan keluarga meluangkan waktu untuk jalan pagi di sekitar Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/12). (Foto: Setpres RI)
0 Komentar

JAKARTA-Pilkada Serentak 2020 cukup menarik perhatian publik dengan Majunya menantu dan putra sulung Presiden Joko “Jokowi” Widodo dalam ajang pemilihan kepala daerah tahun ini turut disoroti oleh media asing. Bahkan, mereka menyebut mulai tercipta dinasti baru di dunia politik Tanah Air. 

Dalam Pilkada ini menentukan Gubernur di 9 dari 34 provinsi, Bupati di 224 dari 416 Kabupaten, dan Wali Kota di 37 dari 98 kota.

Putra pertama Jokowi, Gibran Rakabuming Raka mencalonkan diri sebagai Wali Kota di Solo.

Baca Juga:Hitung Cepat Charta Politika, Gibran-Teguh Unggul 87,15 Persen di Pilkada SoloHasil Hitung Cepat Charta Politika, Bobby-Aulia Unggul 55,19 Persen di Pilkada Medan

Gibran nampaknya mengikuti jejak sang ayah yang mengawali karir pemerintahan sebagai wali kota Solo pada 2005, sebelum menjabat 2 periode sebagai presiden Indonesia. Sedangkan, menantu laki-laki Jokowi, Bobby Nasution mencalonkan diri sebagai wali kota di Medan.

Penghitungan cepat yang dilakukan oleh beberapa lembaga survei lokal menunjukkan Gibran memperoleh hampir 90 persen suara dalam pemilihan pada Rabu.

Meskipun tidak semua suara telah dihitung, keunggulannya cukup lebar untuk menjamin kemenangannya, seperti yang dilansir dari Nikkei Asia pada Rabu.

Hasil resmi akan dirilis pada 15 Desember. Jika dikonfirmasi menang, maka Gibran akan menjadi wali kota Solo pada Februari mendatang.

Beberapa media asing menyoroti Pilkada di Indonesia tahun ini sebagai politik dinasti baru yang akan lahir. Baik Gibran maupun Bobby, keduanya adalah pendatang baru di dunia politik Indonesia.

Namun, mereka telah mendapat dukungan partai politik besar, dimana Jokowi berada, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), sekalipun melawan kader-kader menjanjikan lainnya yang telah berkiprah di PDIP lebih lama,

https://www.youtube.com/watch?v=v4NXlghY4EE

“Jika mereka hanya warga negara atau politikus biasa, mereka tidak akan mendapatkan tiket itu dengan mudah,” kata Abdil Mughis Mudhoffir, seorang peneliti post-doktoral di Institut Asia Universitas Melbourne, seperti yang dilansir dari Bloomberg pada Selasa (8/12/2020).

Baca Juga:Dinasti Atut Kalahkan Keponakan Prabowo Subianto dan Putri Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Pilkada TangselHasil Hitung Cepat, Keponakan SBY Menang Telak di Pilkada Pacitan

“Keluarga Jokowi akan bergabung dengan klub dinasti politik lain yang ada dalam perebutan kekuasaan dan sumber daya,” lanjut Mudhoffir.

“Politik Indonesia akan tetap sama, atau bahkan memburuk karena dinasti dan nepotisme akan menjadi normal baru,” terangnya.

Para kritikus kini mempertanyakan apakah Jokowi sedang mencoba membangun dinasti politiknya sendiri, seperti yang dilansir dari Nikkei Asia pada Rabu (9/12/2020).

0 Komentar