Revolusi Fahri

Revolusi Fahri
Kopi Revolusi/Dahlan Iskan
0 Komentar

Akhirnya Fahri keluar PKS. Atau dikeluarkan. Ia melihat PKS tidak lagi seperti yang ia inginkan.

Sebenarnya sudah lama Fahri gelisah terhadap PKS. Sudah sejak 10 tahun lalu. Lebih nyata lagi sejak Anis Matta tersingkir. Anis tidak lagi dipilih –oleh veto dewan suro– untuk menjabat ketua umum partai.

Padahal, kata Fahri, Anis sangat berprestasi. Bisa membawa PKS menjadi partai terbesar ke-4. Menjadi partai Islam terbesar di Indonesia. Di Pemilu 2009.

Baca Juga:Ratusan Warga Tiongkok Etnis Hui Rayakan Maulid Nabi di Masjid Berusia 200 TahunAncaman Letusan Merapi dalam Radius 3 Km dari Puncak

Saya masih ingat saat diundang PKS ke Puncak –tempat wisata pegunungan antara Bogor dan Bandung. Saat itu seluruh pimpinan pusat PKS hadir. Termasuk semua anggota DPR dari PKS.

Saya diminta bicara. Di salah satu forum di rangkaian acara harin itu. Saya bilang: PKS kini berada di persimpangan jalan. Kalau tetap menjadi partai Islam tidak akan bisa lebih besar lagi.

Kalau mau mengubah ideologi PKS bisa lebih besar –bisa menampung pemilih yang lebih luas.

Tapi bisa juga justru mengempis. Justru kehilangan basis lama –di saat belum punya basis masa yang baru.Saya sampaikan waktu itu: masyarakat sebenarnya tidak lagi terlalu peduli dengan ideologi. Apalagi yang sempit. Bahkan ideologi agama sekali pun.

“Yang ke depan laku adalah ideologi kemakmuran,” kata saya.

“Tapi karena Anda semua adalah PKS mungkin menjadi  ‘kemakmuran dunia dan akherat’,” kata saya.

Dan itulah yang sebenarnya sedang terjadi di PKS saat itu. Di bawah kepemimpinan Anis Matta: PKS ingin menjadi partai modern yang terbuka.

Langkah nyatanya sangat simbolik: Munas PKS pun dilakukan di Bali! Dengan sangat demonstratif pula: semua pesertanya pakai udeng adat Bali.

Baca Juga:Kasus Suap Pengaturan Proyek Pemkab, KPK Panggil Sekda Indramayu Rinto WaluyoPrajurit TNI Manfaatkan Lahan Kosong Jadi Kebun Sayur di Perbatasan RI-Papua Nugini

Rupanya itulah simpang jalan yang sesungguhnya. Sejak itu terjadi bisik-bisik kader. Kelompok di dalam ada yang menganggap PKS akan dibuat keluar dari garis.

Lalu terjadilah bencana sapi. Yang ditangani KPK. PKS terseret ke bencana itu. Perolehan suara PKS pun merosot –untuk pertama kali. Di Pemilu 2014.Bencana itu, kata Fahri, bisa dihindarkan kalau sistem dalam partai dibuat modern dan terbuka. Termasuk harus ada kontrol untuk siapa saja –pun termasuk kepada dewan suro.

0 Komentar