Saat Finalis Puteri Indonesia asal Sumatera Barat ini Tidak Hafal Pancasila

Saat Finalis Puteri Indonesia asal Sumatera Barat ini Tidak Hafal Pancasila
Kalista Iskandar, Finalis Puteri Indonesia 2020 (instagram.com/kalistaiskandar)
0 Komentar

JAKARTA-Kalista Iskandar, finalis Puteri Indonesia dari Sumatra Barat terlihat grogi ketika mendapat pertanyaan dari Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. Alhasil, dia pun tidak dapat mengungkapkan hafalannya tentang Pancasila secara lugas. Khususnya sila keempat dan kelima yang terkandung dalam Pancasila.

Rasa grogi itu terlihat jelas dari Kalista Iskandar dimana suaranya sudah bergetar dari awal. Itu menandakan kondisinya tidak tenang. Kalista sepertinya tidak pernah menyangka kalau politisi partai Golkar yang akrab disapa Bamsoet itu akan melontarkan pertanyaan tentang Pancasila.

“Pertanyaan saya adalah, apakah Kalista hafal lima sila yang terkandung dalam Pancasila? Silahkan (jawab), “ kata Bamsoet kepada Kalista Iskandar pada malam puncak Puteri Indonesia 2020 yang digelar di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan, Jakarta, tadi malam, Jumat (6/3).

Baca Juga:Yuk ke Warung Pojok Mbah Min, Ingin Makan Minum Bayar Pakai Sampah PlastikHasil Survei Median: Prabowo Masih Tertinggi

Mendapat pertanyaan itu, pembawa acara sempat menegaskan apakah Kalista sudah paham dengan pertanyaan Bambang Soesatyo.

”Paham Pak. Nomor satu, ketuhanan yang Maha Esa. Nomor kedua, kemanusiaan yang adil dan beradab. Nomor tiga, persatuan Indonesia. Nomor empat, kemanusiaan yang… Kemasyarakatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Makasih. Lima, kemanusiaan sosial yang adil dan beradab,” kata Kalista.

Para penonton yang hadir tampah riuh begitu Kalista Iskandar terlihat kurang mampu mengendalikan diri dalam menjawab hingga lupa sila dalam Pancasila. Mental Kalista Iskandar semakin down dengan reaksi para penonton yang riuh di dalam ruangan. Alhasil, Kalista Iskandar lupa total alias blank pada sila keempat dan sila kelima Pancasila.

Meskipun Kalista Iskandar lupa akan sila-sila dalam Pancasila lantaran tidak bisa mengendalikan groginya, Bamsoet tetap memberikan semangat kepada perempuan kelahiran Bukittinggi, 15 Juli 1998 itu. (JP)

0 Komentar