Sempat Tak Diketahui Keberadaannya, 90 Jemaah Umrah asal Jawa Barat Sudah Pulang

Sempat Tak Diketahui Keberadaannya, 90 Jemaah Umrah asal Jawa Barat Sudah Pulang
Sejumlah calon jamaah umrah yang batal berangkat ke Jeddah lewat Singapura tiba di Bandara International Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Sumatera Selatan, Jumat 28 Februari 2020. Sebanyak 112 orang calon jamaah umrah dari Sumatera Selatan melalui bandara Changi, Singapura dipulangkan kembali ke tanah air akibat adanya penangguhan visa umrah dan wisata yang dikeluarkan Kerajaan Arab Saudi terkait penyebaran virus corona. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
0 Komentar

BANDUNG-Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Barat, Azam Mustajam mengatakan pihaknya sudah mendapat kepastian mengenai keberadaan 90 jemaah umrah yang sempat tidak terlacak pasca Arab Saudi menghentikan sementara umrah.

“Informasi terbaru, yang 90 orang itu memang sudah terlanjur berangkat, tapi dikembalikan lagi,” kata Azam, Kamis, 5 Maret 2020.

Sebelumnya, Azam sempat melaporkan soal tidak terlacaknya 90 orang jemaah umrah yang diberangkatkan oleh travel di Jawa Barat itu di tengah Rapat Koordinasi Pencegahan dan Penganan COVID-19 yang dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, di Gedung Sate, Bandung, Selasa, 3 Maret 2020. Para jemaah itu tak terdeteksi dalam Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus atau Siskopatuh.

Baca Juga:Layangkan Gugatan Hukum, tvOne: Tudingan Dalam Satu Media Daring Tersebut Sangat MerugikanKritik ILC TV One, Warga Perum Studio Alam Indah Lapor Dewan Pers

Azam mengatakan belakangan diketahui ternyata informasi soal kedatangan jemaah itu terlambat. “Informasi itu kami dapat dari pusat,” kata dia.

Sebanyak 90 jemaah tersebut ternyata sudah kembali lagi setelah Arab Saudi mengumumkan penghentian aktivitas umrah. “Tanggal 27 Februari itu, sudah terlanjur berangkat. Tapi sudah dikembalikan lagi,” kata Azam.

Ia pun menyebut tidak ada kesalahan sistem dalam Siskopatuh. “Bukan. Mereka terdeteksi,” ujarnya.

Azam mengatakan teknis operasional travel umrah bukan di pemerintahan. “Kami hanya memantau dari Siskopatuh,” kata dia.

Terkait asal para jemaah itu, Azam mengaku tidak bisa memastikannya. “Travelnya berdomisili di Jawa Barat. Apakah orang Jawa Barat atau bukan, saya belum bisa jawab secara pasti,” kata dia. (*)

0 Komentar