Situasi Laut China Selatan Semakin Memanas

Situasi Laut China Selatan Semakin Memanas
Laut China Selatan. (Foto: Australia Plus ABC)
0 Komentar

JAKARTA-Situasi di Laut China Selatan (LCS) semakin memanas. Amerika Serikat dan China semakin kencang unjuk militer di kawasan ini.Kedua negara bahkan mempublikasikan kekuatan militer satu sama lain yang kini tengah berlatih di perairan tersebut. Bahkan saling balas komentar juga dilakukan.

Sebagaimana dikutip dari Twitter Navy Chief Information milik Angkatan Laut AS, @USPacificFleet, informasi tentang dikerahkannya satuan militer dan jet canggih AS terus saja diinfokan ke publik hingga Senin (6/7/2020).“Pesawat dari Nimitz Carrier Strike Force (kapal induk perang AS) terbang dalam formasi dengan B-52H Stratofortress (jet bomber) selama latihan bersama di Laut China Selatan,” tulis Twitter tersebut.

https://twitter.com/USPacificFleet/status/1280224446310014976?s=20

Dalam akun yang sama, digambarkan pula kapal induk Nimitz dan USS Ronald Reagon juga bersiaga melakukan latihan di perairan ini. Hal ini dipublikasikan Minggu (5/7/2020).“Memperkuat komitmen AS terhadap kebebasan,” cuit akun resmi tersebut.Sementara itu, di sisi lain China juga disebut menyiagakan militernya di perairan ini. Melalui Twitter Global Times, media China yang dekat pemerintah Beijing, China menyiagakan senjata anti pesawat terbang seperti rudal DF-21D dan DF-26 di LCS.“Setiap pergerakan kapal induk AS, di wilayah ini adalah “kesenangan” bagi PLA (Tentara Nasional China),” tulis @globaltimesnews disertai sejumlah gambar rudal yang dimaksud.

Baca Juga:Jalan Buntu Palestina Pasca AneksasiKementan Sebut Kalung Anti Virus Corona Berbasis Eucalyptus Sejenis Aroma Terapi

Ketegangan antara AS dan China di kawasan LCS telah meningkat dalam beberapa waktu terakhir. Pemicunya adalah klaim negeri Xi Jinping bahwa 80% LCS atau 2.000 km area merupakan bagian negaranya dengan konsep Sembilan Garis Imajiner.

Konflik yang terjadi di kawasan juga bisa dibilang sebagai salah satu sengketa wilayah terbesar. Mengingat China memperebutkan wilayah perairan yang kaya akan gas alam dan minyak itu dengan banyak negara.



Wilayah yang diklaim China di LCS sebenarnya diklaim oleh beberapa negara anggota Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN)  yaitu Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Brunei. Bahkan di Januari 2020, ketegangan juga terjadi terkait Natuna RI.

Seorang peneliti Asia Tenggara di Pusat Kajian Strategis dan Internasional mengatakan LCS penting bagi China. “China ingin Laut China Selatan menjadi danau China,” kata Greg Poling sebagaimana dilaporkan Express.

0 Komentar