Soal Kapal Nelayan Dikawal Penjaga Laut China, Jokowi Angkat Bicara

Soal Kapal Nelayan Dikawal Penjaga Laut China, Jokowi Angkat Bicara
Presiden Joko Widodo bersiap memberikan keterangan pers terkait rencana pemindahan Ibu Kota Negara di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/8/2019). Presiden Jokowi secara resmi mengumumkan keputusan pemerintah untuk memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan Timur. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.
0 Komentar

JAKARTA- Presiden Jokowi memberikan pernyataan soal Natuna, menyusul masuknya kapal-kapal ikan yang dikawal penjaga laut Tiongkok ke perairan yang berada di Provinsi Kepulauan Riau itu.

Masalah ini disinggung oleh Presiden ketujuh RI itu dalam Sidang Kabinet Paripurna dengan agenda penetapan RPJMN 2020-2024 di Istana Negara, Senin (6/1).

“Yang berkaitan dengan Natuna, saya kira seluruh statement yang disampaikan sudah sangat baik, tidak ada yang namanya tawar-menawar mengenai kedaulatan, mengenai teritorial negara kita,” ucap Jokowi.

Baca Juga:Buku ‘Menjerat Gus Dur’ Ungkap Dokumen Lengserkan Gus DurBMKG Prediksi Potensi Hujan Ekstrem Sepekan ke Depan

Kepala Negara memberikan sejumlah arahan dalam sidang kabinet tersebut. Selain menyinggung masalah Natuna, dia meminta seluruh kementerian dan lembaga untuk mempercepat belanja negara.

“Kepada seluruh kementerian lembaga agar belanja di bulan-bulan awal ini dipercepat, terutama berkaitan dengan anggaran-anggaran modal, belanja-belanja modal. Ini berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi” ucap Presiden.

Dia juga meminta pimpinan kementerian dan lembaga mengingatkan kepada jajaran masing-masing untuk segera menyelesaikan tugas masing-masing.

Kemudian, mantan gubernur DKI Jakarta itu bicara soal banjir yang terjadi di sejumlah daerah, dia meminta seluruh kementerian terkait turun ke bawah. Baik Kemenkes, Kemensos maupun BUMN.

“Berkaitan dengan bantuan mungkin juga di Kementerian BUMN yang bisa menggerakkan BUMN walau saya lihat semua sudah bergerak tapi perlu saya ingatkan lagi,” sambung Jokowi. (jpnn)

0 Komentar