Terduga Teroris Cilegon Bekerja di BUMN, Ini Pernyataan Krakatau Steel

Terduga Teroris Cilegon Bekerja di BUMN, Ini Pernyataan Krakatau Steel

Tim Densus 88 Anti Teror melakukan penjagaan saat berlangsung penggeledahan di rumah terduga teroris berinisial ARD di Dukuh Segodo, Desa Karang, Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa (15/8). Polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti diantaranya dokumen, buku-buku, rompi, kaus lengan panjang, 8 buah keping VCD, dua buah ponsel serta beberapa SIM card. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/foc/17.

0 Komentar

JAKARTA-Tim Densus 88 Antiteror menangkap satu terduga teroris di Cilegon, yang bekerja di salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Diketahui, pegawai yang ditangkap tersebut merupakan karyawan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Corporate Secretary PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Pria Utama mengakui kalau pria yang ditangkan, berinisal AM merupakan karyawan yang bekerja dipihaknya. Namun demikian, dia membantah kalau pria yang ditangkap adalah petinggi di perusahaan pelat merah itu.

“Bahwa berdasarkan informasi yang kami peroleh, yang bersangkutan adalah karyawan level staf setingkat supervisor di PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dan bukan merupakan petinggi atau level manajemen di PT Krakatau Steel (Persero) Tbk,” ucap Pria dalam keterangan tertulisnya, Kamis (14/11/2019).

Baca Juga:Mantan KaBais TNI: Arogansi Aparat Jadi Sebab Incaran TerorisBazaar Danza

Pria mengaku menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus tersebut kepada pihak kepolisian dan Densus 88.

Dia juga menegaskan, mendukung langkah-langkah yang dilakukan oleh aparatur hukum dalam rangka memerangi terorisme di Indonesia.

“Atas berita penangkapan tersebut, segenap Manajemen PT Krakatau Steel (Persero) Tbk  tetap menghormati dan menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum yang berlaku,” ucap dia.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Edy Sumardy mengatakan pihaknya telah menangkap empat terduga teroris di Banten, keempatnya yakni DA (28), QK (54), AP (45) dan MA (45).2 dari 3 halaman

Menurut Edy, pantauan terhadap jaringan terduga teroris yang merupakan karyawan perusahaan BUMN itu, akan terus dilakukan oleh pihak kepolisian dan tim Densus 88 Anti Teror.

Termasuk penjagaan terhadap objek vital nasional (obvitnas) dan lokasi keramaian lainnya, akan diperketat penjagaannya oleh kepolisian.

“Tugas kita hanya mendukung Densus. Penjagaan obvitnas yang di jaga termasuk tempat keramaian ditingkatkan penjagaannya. Dijaga oleh bersenjata lengkap, oleh Ditpam Obvit dan Sabhara,” terangnya.

Baca Juga:Ini Penyebab Gempa di Jailolo-Maluku UtaraBMKG Catat 28 Kali Gempa Susulan Pascagempa M 7,1 di Maluku Utara

Kekinian, Densus 88 Anti Teror masih terus mengembangkan pergerakan dan jaringan terorisme yang ada di Banten. (*)

0 Komentar